Menjawab Tuduhan terhadap Simbol dan Ibadah dalam Islam: Antara Syariat dan Keyakinan

3duniaindigo.com

Saya jawab:

Pernyataan kamu menggambarkan ketidaktahuan terhadap hakikat ibadah dalam Islam. Islam bukan sekadar ajaran logika duniawi, tapi juga bentuk kepatuhan dan ketundukan kepada Allah ﷻ yang Maha Tahu, meskipun manusia belum tahu hikmah di baliknya.

  1. Cadar: Simbol Kesucian dan Ketaatan

Dalil Al-Qur’an:

“…Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya…”
(QS. An-Nur: 31)

“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka…”
(QS. Al-Ahzab: 59)

Hadits:

“Wanita adalah aurat. Bila ia keluar, maka setan akan mengintainya.”
(HR. Tirmidzi)

Penjelasan: Cadar bukan soal mode, tapi bukti kepatuhan pada perintah Allah. Ini bentuk kehormatan, bukan penindasan.

  1. Mencium Hajar Aswad: Mengikuti Sunnah Nabi

Hadits Shahih:

Umar bin Khattab berkata saat mencium Hajar Aswad:
“Aku tahu engkau hanyalah batu yang tidak bisa memberi mudarat dan manfaat. Kalau aku tidak melihat Rasulullah ﷺ menciummu, aku tidak akan menciummu.”
(HR. Bukhari No. 1597, Muslim No. 1270)

Penjelasan: Ini bukan soal batu itu sakti, tapi karena mengikuti jejak Nabi Muhammad ﷺ sebagai bentuk cinta dan taat kepada beliau.

  1. Memelihara Jenggot: Tanda Sunnah dan Ciri Fitrah

Hadits Nabi ﷺ:

“Berbedalah dengan orang musyrik, peliharalah jenggot dan cukurlah kumis.”
(HR. Bukhari No. 5892, Muslim No. 259)

Penjelasan: Jenggot adalah sunnah Nabi dan bagian dari fitrah manusia. Menjaganya bukan soal gaya, tapi meneladani Rasulullah ﷺ.

  1. Kejar Surga Meski Hidup Susah: Karena Dunia Sementara

Al-Qur’an:

“Dan tidaklah kehidupan dunia ini melainkan permainan dan senda gurau belaka. Sedangkan kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa…”
(QS. Al-An’am: 32)

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu di dunia…”
(QS. Al-Qashash: 77)

Hadits Nabi ﷺ:

“Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.”
(HR. Muslim No. 2956)

Penjelasan: Pengejaran akhirat tidak berarti meninggalkan dunia, tetapi justru membuat hidup lebih bermakna meski dalam kesempitan.

jadi :
• Ibadah dalam Islam bukan dinilai dari “manfaat duniawi” semata.
• Islam mengajarkan ketaatan karena keimanan, bukan karena harus selalu masuk akal manusia.
• Bahkan sains dan moralitas modern pun tidak bisa menjelaskan semua makna spiritual, tetapi agama mengarahkannya dengan wahyu yang sempurna.

Jadi bukan “dungu” untuk taat, tapi dungu justru kalau sombong menolak syariat hanya karena tidak paham hikmahnya.

“Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami wahai Tuhan kami, dan kepada-Mu lah tempat kembali.”
(QS. Al-Baqarah: 285)

Scroll to Top