
Bagaimana awal terbentuknya langit dan alam semesta? Di masa lalu, manusia hanya bisa menebak. Namun kini, ilmu kosmologi modern mengungkap bahwa langit berasal dari gumpalan gas dan debu panas—yang disebut nebula atau asap kosmik.
Menariknya, Al-Qur’an telah menggunakan istilah “asap” dalam menjelaskan penciptaan langit 14 abad yang lalu.
Al-Qur’an dan Langit dari Asap
QS Fushshilat: 11
“Kemudian Dia menuju kepada langit dan langit itu masih berupa asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: ‘Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan patuh atau terpaksa.’ Keduanya menjawab: ‘Kami datang dengan patuh.’”
🔍 Kata kunci:
Dukhan (دُخَانٍ) = Asap Merujuk pada gas panas yang belum berbentuk, bukan kabut biasa.
Sains Modern: Langit dari Nebula
Nebula adalah awan gas dan debu yang menyelimuti ruang angkasa. Setelah Big Bang, alam semesta dipenuhi oleh gas hidrogen panas. Gas ini kemudian mengalami pendinginan, gravitasi, dan pemadatan, membentuk bintang, planet, dan galaksi. Dalam kosmologi, langit berasal dari “plasma gas panas”—mirip dengan asap tak bersinar.
Asap Kosmik = Awal Mula Segalanya
Teleskop Hubble dan James Webb membuktikan adanya formasi bintang dari awan gas besar. Bintang-bintang lahir dari gumpalan gas ini—tepat seperti yang digambarkan dalam ayat Qur’an.
Hadits dan Tafsir Ulama
Meskipun tidak ada hadits eksplisit menyebut asap langit, banyak ulama klasik menafsirkan ayat ini secara ilmiah.
Tafsir Ibnu Katsir: “Langit dulunya tak berbentuk, gelap, seperti asap.” Tafsir Ar-Razi: Menyebut bahwa ayat ini menggambarkan langit dalam bentuk materi awal yang belum stabil. Quraish Shihab: “Asap di sini bisa dimaknai sebagai zat gas awal yang menjadi cikal bakal jagat raya.”
Keselarasan Sains dan Wahyu
Istilah asap (dukhan) sangat tepat menggambarkan kondisi early universe pasca-Big Bang: penuh gas, panas, dan belum stabil. Pengetahuan ini baru diketahui abad ke-20, namun telah disebutkan dalam Al-Qur’an sejak abad ke-7.
“Kami akan memperlihatkan tanda-tanda Kami di segenap penjuru alam dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bahwa Al-Qur’an itu benar.”
(QS Fushshilat: 53)
Kesimpulan
Al-Qur’an menyebut langit berasal dari asap — sejalan dengan teori kosmologi modern. Sains mengungkap bahwa langit awalnya berupa gas panas dan gelap, yang kemudian membentuk galaksi. Ini adalah bukti bahwa Al-Qur’an memuat isyarat ilmiah jauh sebelum sains modern mampu membuktikannya.
Referensi:
Al-Qur’an dan Tafsir (Ibnu Katsir, Al-Mishbah, Ar-Razi) NASA – Nebula & Cosmic Dust James Webb Space Telescope Discoveries Buku “Ilmu dan Al-Qur’an” – Dr. Zaghloul El-Naggar Artikel: The Early Universe and Hydrogen Cloud Formation