Hadits Sunan Darimi 3280 adalah hadits lemah, tidak layak dijadikan hujjah. Tidak ada dalil sahih dalam Al-Qur’an atau hadits shahih bahwa Allah membaca. Sifat Allah tidak menyerupai manusia, meskipun terkadang disampaikan dalam bentuk majaz (kiasan). Membandingkan Allah dengan makhluk adalah kesesatan dalam akidah.
Saya Jawab:
1. Pernyataan mu adalah manipulatif
Kutipan tersebut seolah menyiratkan bahwa:
Nabi Muhammad ﷺ mengatakan Allah membaca, dan Itu berarti Allah seperti manusia (punya mata, membaca teks).
Padahal dalam Islam, semua sifat Allah tidak sama dengan makhluk, walau terkadang disampaikan dalam bentuk istilah manusiawi (majaz/tashbih) untuk kemudahan pemahaman manusia.
2. Hadits yang dimaksud: Sunan ad-Darimi 3280
Hadits yang sering dirujuk adalah:
“Sesungguhnya Allah membaca Surat Thaha dan Yasin setiap malam.”
– [Sunan ad-Darimi 3280]
Namun ulama ahli hadits seperti Syaikh al-Albani menilai hadits ini sebagai dhaif (lemah).
Status Hadits:
Sunan ad-Darimi 3280 termasuk riwayat yang lemah (dhaif) karena sanad dan matannya bermasalah. Maka tidak bisa dijadikan dasar akidah atau hujjah dalam memahami sifat Allah.
3. Apakah Allah Membaca seperti Manusia?
Jawaban Islam:
Allah tidak sama dengan makhluk-Nya. Ketika Al-Qur’an atau hadits menyebut “Allah berbicara”, “mendengar”, “melihat”, atau “mengetahui”, maka itu adalah sifat Allah yang sesuai dengan keagungan-Nya, tanpa menyerupai makhluk.
Q.S. Asy-Syura (42:11):
“Laisa kamitslihi syai’un”
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya.”
4. Penjelasan Ulama Ahlussunnah
Imam Malik (tentang sifat Allah):
“Istiwa’ diketahui maknanya, namun bagaimana caranya tidak bisa dijangkau akal, mengimaninya wajib, mempertanyakannya bid’ah.”
Hal ini berlaku juga untuk sifat-sifat lain seperti “Allah mendengar”, “melihat”, atau bahkan dalam hadits tentang Allah “tertawa” (yang juga disampaikan dalam bentuk majaz). Tidak boleh ditafsirkan seperti perbuatan manusia.
5. Apakah ada dalam Al-Qur’an bahwa Allah membaca?
Tidak ada satu ayat pun yang menyatakan bahwa Allah membaca sesuatu, karena semua ilmu dan wahyu berasal dari Allah sendiri, bukan dari membaca.
Q.S. Al-Baqarah (2:2):
“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.”
Al-Qur’an bukan hasil bacaan Allah, tapi firman-Nya langsung. Maka klaim “Allah membaca” tidak ada dasarnya dalam Al-Qur’an.
6. Konteks Kitab Sebelumnya (Taurat & Injil)
Dalam Keluaran 33:20, Allah berfirman kepada Musa:
“Engkau tidak dapat melihat wajah-Ku, sebab tidak ada manusia yang dapat melihat Aku dan tetap hidup.”
Ini menunjukkan bahwa Tuhan dalam kitab terdahulu juga digambarkan tidak seperti manusia, apalagi dikatakan membaca buku atau teks.
Kesimpulan:
Hadits Sunan Darimi 3280 adalah hadits lemah, tidak layak dijadikan hujjah. Tidak ada dalil sahih dalam Al-Qur’an atau hadits shahih bahwa Allah membaca. Sifat Allah tidak menyerupai manusia, meskipun terkadang disampaikan dalam bentuk majaz (kiasan). Membandingkan Allah dengan makhluk adalah kesesatan dalam akidah.