Dalam Islam, tidak ada aliran mayoritas atau mazhab yang secara resmi menyatakan bahwa bumi itu datar.
Namun, ada sebagian kecil individu atau kelompok dari berbagai latar belakang Muslim (bukan aliran formal seperti Sunni, Syiah, dll.) yang menganut teori bumi datar (flat earth) karena:
1. Tafsiran harfiah terhadap ayat-ayat Al-Qur’an
Beberapa orang menafsirkan secara tekstual/literal ayat-ayat Al-Qur’an yang menggunakan istilah seperti:
“Mahd” (hamparan): ➤ “Allah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu” (QS. Al-Baqarah: 22) “Sutihat” (diratakan): ➤ “Dan bumi itu sesungguhnya telah dihamparkan.” (QS. Al-Ghasyiyah: 20)
Sebagian orang mengartikan kata-kata ini sebagai bukti bumi datar, padahal para mufassir klasik dan kontemporer menjelaskan bahwa itu adalah gaya bahasa Arab untuk menggambarkan fungsi bumi sebagai tempat berpijak yang nyaman, bukan bentuk geometris bumi.
2. Teori Konspirasi
Beberapa Muslim non-mainstream ikut menyebarkan pandangan bumi datar yang berasal dari teori konspirasi modern, bukan dari ilmu tafsir klasik atau hadits sahih. Biasanya mereka terpengaruh video YouTube, media sosial, atau narasi konspiratif global — dan mengaitkannya dengan ajaran agama secara tidak ilmiah.
3. Tidak Ada Dukungan dari Aliran Resmi
Baik Sunni (dengan 4 mazhab: Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hanbali) Syiah (Ja’fari, Zaydi, Ismaili) Ibadi Sufi Salafi/Wahabi Ahmadiyah, Tidak ada dari mereka yang mengajarkan secara resmi bahwa bumi itu datar.
Mayoritas ulama sepakat bumi itu bulat berdasarkan:
Tafsir ulama klasik (seperti Imam Fakhruddin Ar-Razi, Ibnu Hazm, Imam As-Suyuthi), Penjelasan ilmiah dari ulama seperti Ibnu Sina, Al-Biruni, dan Al-Khwarizmi.
Jadi?
Tidak ada aliran resmi dalam Islam yang menyatakan bumi itu datar. Pendapat bumi datar hanyalah opini segelintir orang yang menafsirkan Al-Qur’an secara literal dan terpengaruh konspirasi. Ulama klasik dan modern dari semua aliran sepakat bumi itu bulat, dan ini tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan hadits.