Timeline Sejarah Mushaf dari Nabi hingga Era Modern

3duniaindigo.com

Timeline Sejarah Mushaf dari Nabi hingga Era Modern

1. Masa Nabi Muhammad ﷺ (610–632 M)

Wahyu turun bertahap selama 23 tahun. Ditulis segera di berbagai media sederhana dan dihafal oleh sahabat. Nabi menunjukkan langsung urutan ayat dan surat dalam shalat, sehingga tertata rapi meski belum dibukukan.

2. Masa Khalifah Abu Bakar (632–634 M)

Setelah Perang Yamamah banyak hufazh gugur, Umar mengusulkan agar wahyu dikumpulkan karena khawatir hilang. Dibentuk tim diketuai Zaid bin Tsabit. Semua catatan wahyu dikumpulkan dari para sahabat, diverifikasi, lalu disatukan menjadi satu mushaf. Mushaf ini disimpan kemudian oleh Hafshah binti Umar.

3. Masa Khalifah Utsman bin Affan (644–656 M)

Ketika Islam menyebar ke wilayah luar Arab, muncul perbedaan cara baca berdasarkan dialek masing-masing. Utsman menyalin ulang mushaf Abu Bakar, menghapus mushaf-mushaf pribadi agar tidak terjadi perpecahan, dan mengirimkan mushaf standar ke seluruh wilayah. Ejaan ini disebut rasm Utsmani. Inilah titik awal standarisasi mushaf global.

4. Masa Umayyah (abad 1–2 H)

Bahasa Arab mulai digunakan non-Arab, harakat dan titik diperkenalkan untuk membantu pembacaan Al-Qur’an. Namun rasm Utsmani tetap tidak diubah. Zaman ini juga berkembang disiplin ilmu tajwid dan qira’ah.

5. Masa Abbasiyah hingga Utsmaniyah (abad 3–13 H)

Qirā’āt tujuh berkembang kuat secara sanad, dan mushaf-mushaf daerah muncul sesuai perawi bacaan (Warsh di Maghrib, Hafsh di Timur). Ilmu mustalah qira’ah dibukukan oleh ulama seperti Ibn Mujahid yang menegaskan tujuh qira’ah mutawatir.

6. Era Percetakan Modern (abad ke-19 hingga kini)

Al-Qur’an pertama kali dicetak massal di Istanbul (1874) dan Kairo (1924). Mushaf Madinah disusun oleh kerajaan Saudi sekaligus menjadi standar mushaf internasional dengan rasm Utsmani dan qirā’ah Hafsh ‘an ‘Ashim. Indonesia mengikuti standardisasi mushaf nasional tersendiri lewat Kementerian Agama dengan standarisasi tashih ketat.

Scroll to Top