Apakah Nabi Muhammad SAW mati diracun?
(Dalil yang disebut: Shahih Bukhari 3918, Yunus 10:20, Ar-Ra’d 13:27)
Saya jawab:
Benar, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah diracun, saat Perang Khaibar oleh seorang wanita Yahudi bernama Zainab binti Al-Harits. Namun, racun itu tidak langsung menyebabkan wafat beliau. Nabi SAW terus hidup bertahun-tahun setelah peristiwa itu.
Hadits shahih meriwayatkan:
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ’anhu:
“Seorang wanita Yahudi memberi Nabi daging kambing beracun, lalu Nabi memakannya. Kemudian wanita itu dibawa kepada Nabi, dan beliau bertanya, ‘Kenapa kamu melakukan ini?’ Wanita itu menjawab, ‘Aku ingin membuktikan: kalau engkau seorang Nabi, racun itu tidak akan membahayakanmu; tapi kalau engkau pendusta, racun itu akan membunuhmu.’ “
(HR. Bukhari no. 2617, HR. Muslim no. 2190)
Allah menjaga Nabi Muhammad dari kematian seketika akibat racun itu sebagai tanda kenabian, sebagaimana janji Allah:
“Allah akan menjaga kamu dari (gangguan) manusia.”
(QS. Al-Ma’idah: 67)
Adapun wafatnya Rasulullah SAW adalah karena ajal yang memang ditentukan Allah, sebagaimana firman-Nya:
“Setiap jiwa pasti akan merasakan mati.”
(QS. Ali Imran: 185)
Kesimpulan:
Wafatnya Nabi Muhammad bukan semata-mata karena racun, melainkan karena ajal yang telah ditetapkan Allah. Tuduhan ini sengaja dipelintir oleh orang yang tidak paham konteks riwayat