Saya jawab:
Fakta sejarah:
• Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memang menikah dengan lebih dari satu wanita dalam hidupnya.
• Jumlah istri beliau yang dinikahi dan hidup bersamanya dalam waktu yang bersamaan tidak pernah lebih dari 9.
• Pernikahan beliau bukan untuk hawa nafsu semata, melainkan karena hikmah-hikmah besar.
Penjelasan lebih rinci:
- Mengapa Rasulullah SAW memiliki banyak istri?
• Menjalin hubungan kekerabatan dan politik:
Banyak pernikahan beliau dilakukan untuk menguatkan hubungan antar suku dan menghilangkan permusuhan, seperti pernikahan dengan Juwayriyyah binti al-Harits (putri pemimpin Bani Musthaliq) dan Ummu Habibah (putri pemimpin Quraisy).
• Memberi perlindungan dan kehormatan kepada janda-janda mulia:
Banyak istri Rasulullah adalah janda-janda yang suaminya gugur dalam jihad. Misalnya, Saudah binti Zam’ah, Ummu Salamah, dan Ummu Habibah. Ini menunjukkan sifat kasih sayang beliau terhadap wanita yang membutuhkan perlindungan.
• Menyebarkan ilmu agama:
Istri-istri beliau, terutama Aisyah radhiyallahu ‘anha, menjadi guru besar umat Islam, meriwayatkan ribuan hadits dan memberikan banyak penjelasan hukum agama.
• Contoh sosial untuk umat:
Melalui istri-istrinya, Rasulullah mengajarkan bagaimana memperlakukan istri dengan baik, membangun rumah tangga Islami, dan memberi teladan hubungan suami istri yang adil. - Apakah ini berlaku untuk semua umat Islam?
Tidak.
Umat Islam diperbolehkan menikahi maksimal empat istri dalam syariat Islam, dengan syarat adil di antara istri-istrinya.
Dalilnya:
”…Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Tetapi jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja…”
(QS. An-Nisa: 3)
Sedangkan Rasulullah SAW diberikan kekhususan (khususiyah) oleh Allah Ta’ala untuk tetap bersama istri-istrinya dan tidak menceraikan mereka, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:
“Tidak halal bagi kamu (wahai Muhammad) menikahi wanita-wanita lain sesudah itu, dan tidak (pula) mengganti mereka dengan istri-istri (yang lain)…”
(QS. Al-Ahzab: 52)
Jadi, tidak semua umat Islam dibolehkan menikahi lebih dari empat wanita, hanya Rasulullah SAW yang diberi izin khusus, karena alasan wahyu dan dakwah.
- Bagaimana dengan “menggilir 9 istri dalam satu malam”?
• Hadits riilnya berbunyi:
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mendatangi seluruh istri-istrinya dalam satu malam, dan beliau memiliki sembilan istri.”
(HR. Al-Bukhari no. 268)• Makna sebenarnya: Ini menunjukkan kekuatan fisik yang diberikan Allah kepada beliau, bukan berarti beliau dikuasai syahwat. • Dalam Islam, berhubungan dengan istri adalah ibadah jika diniatkan untuk menjaga kesucian dan keturunan.
Dalil:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.”
(QS. Ar-Rum: 21)
Kesimpulan:
• Pernikahan Rasulullah SAW memiliki tujuan luhur: dakwah, sosial, pendidikan, dan perlindungan.
• Hukum umat Islam berbeda dengan beliau: maksimal empat istri, harus adil.
• Menggilir istri dalam satu malam adalah keistimewaan kekuatan fisik, bukan kelakuan amoral.
Tuduhan bahwa Nabi Muhammad SAW hanya mengejar hawa nafsu adalah fitnah keji dan tidak sesuai fakta sejarah