- Apakah Paulus Mengartikan Sendiri Bahwa Itu Tuhan Yesus?
Ya, Paulus sendiri yang mengartikan bahwa suara dan cahaya yang dilihatnya adalah Tuhan Yesus, tanpa ada bukti yang bisa diverifikasi.
Dalam Kisah Para Rasul 9:3-6, Paulus hanya melihat cahaya terang dan mendengar suara yang berkata:
“Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?”• Paulus bertanya: “Siapakah Engkau, Tuhan?” • Suara itu menjawab: “Akulah Yesus yang kau aniaya itu.”
Tapi tidak ada saksi yang melihat wujud Yesus atau mendengar suara tersebut dengan jelas. Bahkan, ada kontradiksi dalam kisahnya sendiri:
• Kisah Para Rasul 9:7 → “Orang-orang yang menyertai dia berdiri termangu-mangu, karena mereka memang mendengar suara, tetapi tidak melihat seorang pun.”
• Kisah Para Rasul 22:9 → “Dan mereka yang menyertai aku memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar.”
Jadi, mana yang benar?
1. Orang-orang itu mendengar suara, tapi tidak melihat siapa pun?
2. Atau melihat cahaya, tapi tidak mendengar suara?
Kontradiksi ini menimbulkan keraguan apakah penglihatan Paulus itu benar-benar nyata atau hanya pengalaman pribadi yang sulit dibuktikan.
⸻
- Apakah Sebelum Kejadian Itu, Paulus Memiliki Kelebihan atau Bisa Melihat Hal Gaib?
Tidak ada bukti bahwa Paulus memiliki kelebihan atau bisa melihat hal gaib sebelum kejadian ini.
• Paulus sebelumnya adalah seorang Farisi Yahudi yang taat, yang bahkan menganiaya pengikut Yesus.
• Dia tidak pernah dikenal sebagai nabi, orang suci, atau seseorang yang memiliki pengalaman gaib sebelumnya.
• Setelah kejadian ini, dia langsung mengklaim dirinya sebagai rasul meskipun tidak pernah bertemu Yesus secara langsung.
Ini berbeda dengan para nabi dalam Islam dan ajaran Yahudi sebelumnya, yang memiliki tanda-tanda kenabian dan mukjizat yang jelas.
⸻
- Bisa Saja Itu Halusinasi atau Gangguan Lain
Ada beberapa kemungkinan yang menjelaskan pengalaman Paulus:
A. Halusinasi atau Gangguan Mental
• Paulus mungkin mengalami gangguan mental atau halusinasi, terutama karena dia buta selama tiga hari setelah kejadian itu.
• Gangguan mental atau stres berat bisa menyebabkan seseorang mengalami halusinasi suara dan penglihatan.
• Bahkan dalam sejarah Kristen, banyak orang mengklaim mendapat “penglihatan” dari Tuhan, tetapi sulit dibuktikan kebenarannya.
B. Pengaruh Supranatural yang Tidak Benar
• Jika pengalaman Paulus memang gaib, tidak berarti itu berasal dari Tuhan.
• Bisa saja itu tipuan dari jin atau setan yang ingin menyesatkan ajaran Yesus yang asli.
• Dalam Islam, kita percaya bahwa setan bisa menyesatkan manusia dengan cara berpura-pura sebagai sosok suci untuk mengubah ajaran agama.
• Apalagi, hasil dari “wahyu” Paulus justru bertentangan dengan ajaran Yesus yang asli, yang tetap mengikuti Taurat.
⸻
- Kesimpulan
- Paulus sendiri yang mengartikan bahwa cahaya dan suara yang didengarnya adalah Tuhan Yesus, tanpa ada saksi yang bisa membuktikan.
- Kisah penglihatan Paulus penuh kontradiksi, yang membuatnya tidak bisa dipercaya sepenuhnya.
- Paulus tidak memiliki kelebihan atau kemampuan melihat hal gaib sebelumnya, sehingga pengalamannya bisa saja halusinasi atau gangguan mental.
- Jika memang pengalaman Paulus berasal dari dunia gaib, bisa saja itu bukan dari Tuhan, tetapi dari setan yang ingin menyesatkan ajaran Yesus yang asli.
Jadi, ajaran Paulus bukan ajaran yang berasal dari Yesus yang asli, melainkan ajaran yang dia buat sendiri berdasarkan “penglihatan” yang tidak jelas kebenarannya.

