Nabi Muhammad ﷺ Bukan Sekadar Cerdas, Tapi Jenius Ilahiah

3duniaindigo.com

Apakah Nabi Muhammad tidak cerdas?

  1. Nabi Musa Memiliki Kesulitan Berbicara

Dalam Al-Qur’an, Nabi Musa sendiri mengakui bahwa ia memiliki kesulitan dalam berbicara dan memohon kepada Allah agar saudaranya, Harun, dijadikan pendampingnya untuk membantu dalam menyampaikan dakwah.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

“Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku. Dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (yaitu) Harun, saudaraku. Teguhkanlah aku dengan dia, dan jadikanlah dia sekutu dalam urusanku.”
(QS. Thaha: 27-32)

Ayat ini menunjukkan bahwa Nabi Musa memang memiliki hambatan dalam berbicara, sehingga ia meminta agar saudaranya, Nabi Harun, dapat membantunya dalam menyampaikan pesan Allah.

Hadis yang Mendukung

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, dijelaskan bahwa kesulitan berbicara Nabi Musa disebabkan oleh insiden saat ia masih kecil, di mana ia memasukkan bara api ke dalam mulutnya. Hal ini menyebabkan gangguan dalam bicaranya.

Kesimpulan:
• Nabi Musa memang tidak lancar berbicara, sebagaimana pengakuannya sendiri dalam Al-Qur’an.
• Namun, ini tidak mengurangi kedudukannya sebagai nabi dan rasul yang mulia.

  1. Nabi Muhammad ﷺ Tidak Buta Huruf dalam Makna Intelektual

Pernyataan bahwa Nabi Muhammad ﷺ “buta huruf” (ummi) perlu dipahami dengan benar. Dalam Islam, istilah “ummi” berarti beliau tidak belajar membaca dan menulis dari manusia, tetapi bukan berarti beliau tidak memiliki kecerdasan atau pengetahuan.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

“Dan engkau (Muhammad) tidak pernah membaca sesuatu Kitab sebelum (Al-Qur’an) ini dan tidak (pernah) menulisnya dengan tangan kananmu; andai demikian, pasti ragu orang-orang yang mengingkarinya.”
(QS. Al-‘Ankabut: 48)

Ayat ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad ﷺ tidak belajar membaca dan menulis, tetapi ini adalah bagian dari mukjizatnya.

Kenapa Nabi Muhammad ﷺ Tidak Bisa Membaca dan Menulis?
1. Sebagai Bukti bahwa Al-Qur’an Murni dari Allah
• Jika Nabi Muhammad ﷺ bisa membaca dan menulis, orang-orang kafir akan menuduh bahwa Al-Qur’an adalah hasil karangannya sendiri.
• Karena beliau tidak pernah belajar membaca dan menulis, maka jelas bahwa Al-Qur’an adalah wahyu dari Allah.
2. Tidak Berarti Tidak Cerdas
• Meskipun tidak belajar membaca dan menulis, kecerdasan Nabi Muhammad ﷺ sangat luar biasa.
• Beliau dikenal sebagai Al-Amin (yang terpercaya) dan sangat fasih dalam berbicara serta memiliki hikmah yang dalam.
• Para sahabat dan musuhnya pun mengakui kehebatannya dalam diplomasi, strategi militer, dan hukum.

Hadis yang Menguatkan

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”
(HR. Ahmad, no. 8952; Al-Bukhari dalam Adabul Mufrad, no. 273, sahih)

Ini menunjukkan bahwa misi utama beliau bukan sekadar membaca atau menulis, tetapi menyampaikan kebenaran dengan hikmah dan akhlak mulia.

Kesimpulan dan Bantahan
1. Nabi Musa memang memiliki kesulitan berbicara, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, sehingga beliau meminta bantuan Nabi Harun.
2. Nabi Muhammad ﷺ tidak buta huruf dalam arti tidak cerdas.
• Beliau tidak belajar membaca dan menulis, tetapi memiliki kecerdasan luar biasa dalam dakwah, hukum, strategi perang, dan kepemimpinan.
• Justru ini menjadi bukti bahwa Al-Qur’an adalah wahyu dari Allah, bukan hasil tulisan manusia.

Oleh karena itu, klaim bahwa Nabi Muhammad ﷺ lebih rendah dibandingkan Nabi Musa karena “buta huruf” adalah tidak benar dan menyesatkan, karena kecerdasan tidak diukur dari kemampuan membaca dan menulis, melainkan dari hikmah, kepemimpinan, dan kemampuannya menyampaikan wahyu Allah.

Scroll to Top