Mengapa Maryam Disebut “Saudara Perempuan Harun”?

3duniaindigo.com

1 Pernyataan bahwa dalam QS Maryam: 27-28 terdapat kesalahan karena menyebut Maryam sebagai “saudara perempuan Harun”, yang dianggap sebagai saudara perempuan Harun dalam Taurat, adalah kesalahpahaman dalam memahami bahasa Arab dan konteks historisnya.

1) Penjelasan QS Maryam: 27-28

Surah Maryam 27-28:

“Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Mereka berkata, ’Wahai Maryam! Sungguh, engkau telah melakukan sesuatu yang sangat mungkar.” (QS Maryam: 27)

“Wahai saudara perempuan Harun! Ayahmu bukanlah seorang yang jahat, dan ibumu bukan seorang pezina.” (QS Maryam: 28)

Kaum Maryam mencelanya karena melahirkan anak tanpa suami, lalu mereka memanggilnya dengan sebutan “saudara perempuan Harun”. Apakah ini berarti Maryam adalah saudara kandung Harun, saudara Nabi Musa?

Jawabannya: Tidak!

2) Makna “Saudara Perempuan Harun” dalam Bahasa Arab

Dalam bahasa Arab, seseorang sering dipanggil sebagai “saudara” dari seseorang lain bukan karena hubungan darah, tetapi karena kesamaan dalam sifat, keturunan, atau kedudukan. Contohnya:
• Orang Quraisy memanggil seseorang dari suku Mudar dengan sebutan “saudara Mudar”, padahal mereka bukan saudara kandung.
• Dalam hadits, Nabi ﷺ menyebut seorang laki-laki dari Bani Murrah sebagai “saudara Murrah”, meskipun bukan saudara kandung dari Murrah.

Jadi, Maryam disebut “saudara perempuan Harun” bukan berarti ia saudara kandung Harun (saudara Musa), tetapi karena ia berasal dari keturunan yang sama dengan Harun, atau memiliki sifat kesalihan seperti Harun.

3) Bukti dari Hadits Rasulullah ﷺ

Dalam Shahih Muslim, disebutkan bahwa ketika seorang Nasrani dari Najran bertanya kepada Mughirah bin Syu’bah tentang ayat ini, ia menjawab:

“Dahulu, mereka sering menamakan seseorang dengan nama nabi atau orang saleh dari kaum mereka.” (HR. Muslim no. 2135)

Ketika hal ini disampaikan kepada Rasulullah ﷺ, beliau membenarkan jawaban Mughirah.

Kesimpulan:
• Maryam disebut “saudara perempuan Harun” karena berasal dari Bani Israel, yang keturunannya dikenal sebagai keturunan Harun.
• Ini adalah gaya bahasa Arab, bukan kesalahan sejarah.

4) Kontradiksi dalam Klaim Bahwa Maryam Nabiah Nazir Tidak Bisa Punya Anak

Dalam tradisi Yahudi, memang dikenal istilah Nazir, yaitu seseorang yang mengabdikan hidupnya untuk Allah. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa seorang Nazir tidak bisa menikah atau memiliki anak.
• Dalam Islam, tidak ada konsep bahwa wanita tidak boleh menikah karena menjadi wanita saleh atau beribadah kepada Allah.
• Jika Allah berkehendak, maka Dia bisa memberikan anak kepada siapa pun, termasuk Maryam.
• Nabi Zakaria yang juga seorang Nabi, awalnya tidak memiliki anak, tetapi kemudian Allah memberikan Yahya sebagai anaknya.

Jadi, klaim bahwa Maryam mustahil memiliki anak karena Nazir seumur hidup adalah asumsi yang tidak sesuai dengan kehendak Allah.

Kesimpulan Akhir
1. “Saudara Perempuan Harun” bukan berarti saudara kandung Harun bin Imran (saudara Nabi Musa), tetapi cara penyebutan dalam bahasa Arab untuk menunjukkan kesalehan Maryam.
2. Hadits Rasulullah ﷺ membenarkan bahwa ini adalah cara penamaan umum di kalangan Bani Israel.
3. Klaim bahwa Maryam “tidak mungkin punya anak karena Nazir” adalah asumsi yang salah, karena Allah bisa memberikan keturunan kepada siapa saja yang Dia kehendaki.

Jadi, tidak ada kesalahan dalam QS Maryam: 27-28, melainkan kesalahpahaman dalam memahami konteks bahasa dan sejarah.

Scroll to Top