
Dalam Perjanjian Baru (PB), banyak ajaran dari Perjanjian Lama (PL) yang tampak direvisi atau diubah, tetapi dalam teologi Kristen, ini dianggap sebagai penggenapan dan bukan sekadar revisi.
Berikut adalah beberapa contoh utama di mana ajaran dalam PL mengalami perubahan :
- Hukum Taurat → Digenapi dalam Kristus
• PL: Hukum Taurat harus ditaati secara ketat.
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.” (Matius 5:17)
• PB: Keselamatan bukan lagi berdasarkan hukum Taurat, tetapi berdasarkan iman kepada Yesus Kristus.
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.” (Efesus 2:8-9) - Sunat Fisik → Sunat Hati
• PL: Sunat fisik adalah tanda perjanjian dengan Allah. (Kejadian 17:10)
• PB: Sunat yang sejati adalah sunat hati.
“Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak ke-Yahudi-annya, dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara harfiah.” (Roma 2:28-29) - Hukum Balas Dendam → Kasih dan Pengampunan
• PL: Hukum balas dendam (lex talionis).
“Mata ganti mata, gigi ganti gigi.” (Keluaran 21:24)
• PB: Yesus mengajarkan untuk mengasihi musuh dan mengampuni.
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.” (Matius 5:39) - Makanan Haram → Semua Makanan Dihalalkan
• PL: Ada makanan halal dan haram menurut hukum Taurat. (Imamat 11)
• PB: Yesus menyatakan semua makanan halal karena yang menajiskan adalah hati, bukan makanan.
“Tidak ada sesuatu pun dari luar yang masuk ke dalam seseorang dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya.” (Markus 7:18-19) - Hukum Sabat → Kristus adalah Sabat Sejati
• PL: Sabat harus dipelihara dengan ketat. (Keluaran 20:8-11)
• PB: Yesus menunjukkan bahwa Sabat dibuat untuk manusia, bukan sebaliknya.
“Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.” (Markus 2:27-28) - Hukum Persembahan Darah → Yesus sebagai Kurban Sekali untuk Selamanya
• PL: Persembahan hewan diperlukan untuk pengampunan dosa. (Imamat 16)
• PB: Yesus menjadi korban terakhir dan sempurna bagi dosa manusia.
“Kristus telah sekali untuk selamanya mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang.” (Ibrani 9:28) - Poligami → Monogami
• PL: Poligami diperbolehkan. (Kejadian 4:19, 2 Samuel 5:13)
• PB: Yesus menegaskan bahwa pernikahan adalah antara satu pria dan satu wanita.
“Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.” (Matius 19:5) - Hukuman bagi Pezinah → Kasih dan Pertobatan
• PL: Pezinah harus dirajam sampai mati. (Imamat 20:10)
• PB: Yesus menunjukkan kasih dan memberi kesempatan untuk bertobat.
“Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” (Yohanes 8:7)
Kesimpulan
Banyak aturan dalam Perjanjian Lama tampaknya direvisi dalam Perjanjian Baru, tetapi dalam pandangan Kristen, ini bukanlah perubahan mendadak atau inkonsistensi.