
QS Maryam (19:33) berbunyi:
وَالسَّلَامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُّ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا
“Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”
Dalam Islam, ayat ini merupakan perkataan Nabi Isa (Yesus) yang menegaskan bahwa beliau adalah seorang nabi dan hamba Allah, bukan Tuhan.
Ayat ini juga mirip dengan pernyataan Nabi Yahya dalam QS Maryam (19:15), yang menunjukkan bahwa ucapan ini adalah bagian dari penghormatan bagi para nabi.
Islam menolak konsep ketuhanan Yesus sebagaimana dalam keyakinan Kristen. Dalam QS Al-Ma’idah (5:116), Allah menegaskan bahwa Isa tidak pernah mengklaim dirinya sebagai Tuhan, melainkan hanya sebagai utusan Allah.
Jadi, menurut Islam, QS 19:33 bukan bukti bahwa Yesus adalah Tuhan, melainkan menunjukkan bahwa dia adalah seorang nabi yang mengalami kelahiran, wafat, dan kebangkitan sesuai kehendak Allah.
al quran, yesus bukan tuhan, agama kristen, konsep trinitas, klaim paulus, Malaikat Jibril, nabi isa as, nabi isa tidak disalib, orang kristen, paulus, PB, penglihatan palsu, PL, revisi kitab suci, roh kudus, tipuan setan


