Ya, Al-Qur’an Surat Maryam (19:29-30) sangat relevan dalam konteks pembicaraan mengenai Nabi Isa A.S., terutama terkait dengan kelahiran beliau yang ajaib dan bagaimana Maryam (ibu Nabi Isa A.S.) membela diri ketika dituduh melakukan sesuatu yang salah.
Surat Maryam (19:29-30) berbunyi:19:29 “Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata, ‘Bagaimana kami akan berbicara dengan seorang anak dalam buaian?’”
19:30 “Isa berkata, ‘Sesungguhnya aku adalah hamba Allah. Dia memberiku kitab dan menjadikan aku seorang nabi.’”
Penjelasan Ayat ini:
• Ayat 19:29 menggambarkan kejadian setelah Maryam A.S. melahirkan Nabi Isa A.S.. Ketika orang-orang Bani Israel melihat Maryam membawa bayi, mereka terkejut dan menuduhnya melakukan hal yang tidak senonoh, karena mereka tahu Maryam adalah seorang wanita yang saleh dan tidak mungkin melakukan hal tersebut tanpa sebab. Mereka bertanya bagaimana mungkin dia bisa menjelaskan tindakannya dengan membawa seorang bayi, karena saat itu Nabi Isa A.S. masih dalam buaian.
• Ayat 19:30 menjelaskan mukjizat yang sangat luar biasa, yaitu Nabi Isa A.S. berbicara saat masih bayi. Dalam jawabannya, Nabi Isa A.S. membela ibunya dengan menyatakan bahwa dirinya adalah hamba Allah dan bahwa Allah telah memberinya wahyu (kitab) serta menjadikannya seorang nabi. Ini menunjukkan bahwa meskipun masih bayi, Nabi Isa A.S. diberikan kemampuan untuk berbicara dan menjelaskan status kenabiannya.
Hubungannya dengan Surah Maryam (19:28):
• Surat Maryam (19:28) mengacu pada Maryam yang disebut sebagai “saudara perempuan Harun” untuk menegaskan bahwa Maryam adalah dari keluarga yang sangat mulia dan dihormati. Setelah itu, pada ayat 29-30, dijelaskan tentang mukjizat kelahiran Nabi Isa A.S. yang berbicara dalam buaian untuk membela ibunya dari tuduhan.
• Dalam konteks ini, ada kesinambungan antara Maryam yang berasal dari keluarga yang saleh dan keturunan para nabi (termasuk Nabi Harun A.S.), serta Nabi Isa A.S. yang sejak kecil sudah menunjukkan kemuliaannya dan kenabiannya.
Inti dari Ayat-ayat ini:
• Mukjizat Nabi Isa A.S. yang bisa berbicara sebagai bayi dan membela ibunya, serta menjelaskan bahwa dia adalah hamba Allah dan seorang nabi, menegaskan bahwa beliau dilahirkan dengan cara yang luar biasa dan memiliki kedudukan yang mulia dalam Islam.
• Maryam A.S. adalah wanita yang terhormat dan suci, dan Nabi Isa A.S. diangkat sebagai nabi dengan cara yang penuh kemuliaan sejak kelahiran beliau.