Surah Al-Mu’minun (23:5-6) berbunyi:
“Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela.” (QS. Al-Mu’minun: 5-6)
Penjelasan Ayat
Ayat ini merupakan bagian dari rangkaian ayat yang menjelaskan sifat-sifat orang beriman yang akan memperoleh kemenangan (ayat 1-11). Khusus pada ayat 5-6, Allah menekankan pentingnya menjaga kesucian dan moralitas dalam hubungan antar manusia, terutama dalam urusan hawa nafsu.
- Menjaga Kemaluan (Menahan Diri)
• “Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya”:
Menahan diri dari melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah, seperti zina, hubungan terlarang, dan segala bentuk perilaku tidak bermoral. Ini adalah salah satu sifat utama orang-orang beriman.
• Islam memberikan perhatian besar pada perlindungan kehormatan dan kesucian tubuh sebagai bagian dari menjaga ketakwaan kepada Allah. - Hubungan yang Dibolehkan
• “Kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki”:
Ayat ini menjelaskan bahwa hubungan seksual hanya dibolehkan dalam pernikahan yang sah atau dalam konteks perbudakan yang diatur pada masa itu (yang kemudian dihapuskan dalam Islam seiring berjalannya waktu).
• Hubungan dalam pernikahan bukan hanya sah tetapi juga dianggap sebagai ibadah, selama dilakukan dengan penuh kasih sayang dan rasa tanggung jawab. - Tidak Tercela
• “Maka sesungguhnya mereka tidak tercela”:
Orang yang menjaga kemaluannya dengan membatasi hubungan seksual hanya dalam ikatan yang sah tidak dianggap bersalah, karena mereka mengikuti aturan yang ditetapkan oleh Allah. Dalam Islam, menjaga moralitas dalam hubungan adalah bagian dari menjaga kehormatan dan martabat pribadi serta keluarga.
Pelajaran yang Dapat Diambil
1. Kesucian dan Kehormatan dalam Islam
Menjaga kemaluan adalah bagian dari menjaga kehormatan dan kemuliaan pribadi. Islam menekankan pentingnya mengontrol hawa nafsu dan tidak melampaui batas yang ditetapkan Allah.
2. Pentingnya Ikatan Pernikahan
Islam memberikan ruang untuk menyalurkan kebutuhan biologis manusia dalam ikatan pernikahan yang sah, sehingga tercipta hubungan yang dilandasi rasa tanggung jawab dan cinta kasih.
3. Moralitas Sebagai Ciri Utama Orang Beriman
Salah satu sifat orang beriman yang disebut dalam ayat-ayat ini adalah kemampuan menjaga diri dari perbuatan tidak bermoral. Ini menunjukkan bahwa keimanan yang kuat berpengaruh pada perilaku dan gaya hidup sehari-hari.
Ayat ini menegaskan pentingnya menjaga kesucian dan kehormatan sebagai bagian dari iman yang sempurna dan jalan menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.