Surah Al-Bayyinah (98:1) berbunyi:
“Orang-orang yang kafir dari kalangan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata.” (QS. Al-Bayyinah: 1)
Penjelasan Ayat
Ayat ini membahas keadaan orang-orang yang menolak kebenaran Islam sebelum datangnya bukti yang jelas dari Allah. Berikut adalah poin-poin utama dari ayat ini:
1. Orang Kafir dari Ahli Kitab dan Musyrikin
• Ahli Kitab: Merujuk kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani yang menerima kitab suci sebelumnya (Taurat dan Injil).
• Musyrikin: Merujuk kepada mereka yang menyembah selain Allah atau mempersekutukan-Nya.
Ayat ini menjelaskan bahwa mereka tetap berada dalam keadaan penolakan atau ketidakpastian hingga datang bukti yang jelas.
2. Keadaan Sebelum Datangnya Kebenaran
Orang-orang kafir dari dua golongan ini umumnya tidak beranjak dari kepercayaan lama mereka hingga datangnya Rasulullah Muhammad ﷺ dengan membawa Al-Qur’an sebagai bukti nyata kebenaran. Ini menunjukkan bahwa penolakan mereka bukan karena kebenaran tidak ada, melainkan karena ketegaran hati atau kesombongan.
3. Bukti yang Nyata (Al-Bayyinah)
Istilah Al-Bayyinah merujuk kepada Rasulullah Muhammad ﷺ dan wahyu yang dibawanya (Al-Qur’an). Keduanya adalah bukti kebenaran yang sempurna dan tidak dapat disangkal oleh mereka yang memiliki hati dan pikiran yang jernih.
Pelajaran yang Dapat Diambil
1. Islam adalah Kebenaran yang Jelas
Islam datang sebagai agama yang membawa bukti yang terang dan tidak samar. Al-Qur’an sebagai wahyu terakhir berfungsi sebagai bukti utama keesaan Allah dan kenabian Rasulullah ﷺ.
2. Keadilan Allah dalam Memberikan Bukti
Allah tidak membiarkan manusia dalam kebingungan tanpa petunjuk. Dia mengirim para rasul dan kitab suci agar manusia dapat memahami jalan yang benar.
3. Penolakan Kebenaran Bukan karena Kekurangan Bukti
Sebagian besar penolakan terhadap Islam bukan karena kurangnya bukti, tetapi karena hawa nafsu, ketegaran hati, atau kepentingan duniawi yang membuat mereka menolak menerima kebenaran.
Ayat ini mengajarkan pentingnya membuka hati dan pikiran terhadap kebenaran yang datang dari Allah serta mengikuti petunjuk yang telah diturunkan melalui Rasulullah ﷺ.