Allah SWT Berbicara kepada Nabi Musa vs Klaim Paulus Mendengar Yesus: Siapa yang Disertai Bukti dan Saksi?

3duniaindigo.com

“Allah SWT Berbicara kepada Nabi Musa vs Klaim Paulus Mendengar Yesus: Siapa yang Disertai Bukti dan Saksi?”

Saya jawab dari sudut pandang Islam:

Allah SWT Memang Berbicara Langsung kepada Nabi Musa AS

Allah SWT menyatakan langsung dalam Al-Qur’an:

“Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman langsung kepadanya…”

(QS. Al-A’raf: 143)

“Dan telah Kami panggil Musa dari sebelah kanan Gunung, dan Kami dekatkan dia untuk bercakap-cakap.”

(QS. Maryam: 52)

“Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung (kalâm).”

(QS. An-Nisa: 164)

Nabi Musa AS disebut “Kalimullah” (yang diajak bicara langsung oleh Allah).

Bagaimana Allah SWT Berbicara kepada Musa?

Bukan dengan menampakkan Diri secara fisik (karena Allah tidak menyerupai makhluk, QS. Ash-Syura: 11), tetapi melalui suara yang diciptakan-Nya dari balik pohon di Bukit Thur (Sinai).

“Maka tatkala ia datang ke tempat api itu, diserulah ia: ‘Wahai Musa. Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah terompahmu. Sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Thuwa.’”

(QS. Thaha: 11–12)

Suara itu ciptaan Allah, bukan berarti Allah bertempat pada pohon itu. Ini berbeda dengan Yesus yang diyakini kaum Kristen sebagai Tuhan yang menjelma fisik.

Adakah saksi saat Allah berbicara kepada Musa?

Ada!

Kaum Bani Israil sendiri mendengar suara Allah SWT saat Nabi Musa menerima wahyu.

“Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji kamu dan Kami angkat gunung (Sinai) di atasmu… dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjianmu dan Kami angkat gunung di atasmu: Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu…”

(QS. Al-Baqarah: 63–64)

Dan dalam ayat lain:

“Dan (ingatlah), ketika Kami mengangkat gunung (Sinai) di atas mereka, seolah-olah ia adalah naungan, dan mereka yakin bahwa itu pasti akan jatuh menimpa mereka.”

(QS. Al-A’raf: 171)

Bahkan mereka meminta untuk melihat Allah, namun mereka disambar petir dan mati, lalu Allah hidupkan kembali (QS. Al-Baqarah: 55–56).

Artinya: kaum Nabi Musa menyaksikan peristiwa agung tersebut, dan Nabi Musa tidak sendiri.

Klaim Paulus dalam Perjanjian Baru: Tidak Konsisten dan Tidak Didukung Saksi yang Jelas

Klaim Paulus:

Paulus mengaku mendengar suara Yesus saat perjalanan ke Damaskus:

“… tiba-tiba cahaya dari langit mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah dan mendengar suara berkata kepadanya: ‘Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?’”

(Kisah Para Rasul 9:3–4)

Masalah besar dalam kisah Paulus:

1. Versi Berbeda:

Dalam Kisah Para Rasul 9:7, orang-orang bersama Paulus mendengar suara tetapi tidak melihat apa-apa. Tapi dalam Kisah Para Rasul 22:9, mereka melihat cahaya tetapi tidak mendengar suara.

Ini kontradiktif!

Mana yang benar? Mereka mendengar atau tidak?

2. Tidak ada saksi yang mendengar secara jelas atau mendukung kerasulan Paulus.

Bahkan murid-murid Yesus awalnya menolak Paulus karena mereka tidak percaya bahwa ia benar-benar melihat Yesus (Kisah Para Rasul 9:26).

Ini menunjukkan keraguan dari umat awal Kristen sendiri terhadap klaim Paulus.

Apa kata Perjanjian Lama (Taurat) tentang berbicara langsung dengan Tuhan?

“Ketika TUHAN telah selesai berbicara dengan Musa di atas Gunung Sinai, Ia memberikan kepada Musa dua loh hukum, loh batu yang ditulisi oleh jari Allah.”

(Keluaran 31:18)

“Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dari dalam Kemah Pertemuan…”

(Imamat 1:1)

Ini sejalan dengan Al-Qur’an, bahwa Musa benar-benar berbicara dengan Allah, dan wahyu disampaikan secara langsung.

Pesan penting:

Dalam Islam, Allah SWT Nyata (Wujud) tetapi tidak sama dengan makhluk-Nya. Dia bisa berbicara kepada siapa pun yang Dia kehendaki dengan cara yang sesuai dengan kemuliaan-Nya.

Sebaliknya, klaim pribadi tanpa saksi dan tanpa konsistensi, seperti dalam kasus Paulus, bukan bukti kerasulan, melainkan justru mencurigakan.

Scroll to Top