
Saya Jawab:
Gambar dan narasi tersebut berupaya menyesatkan umat dengan menyamakan Allah yang disembah oleh Nabi Musa, Nabi Isa, dan para Nabi Bani Israil, dengan konsep ketuhanan Kristen yang menyatakan bahwa Allah memiliki anak (Yesus). Ini adalah kekeliruan besar dan pelintiran ajaran tauhid dalam agama-agama samawi.
1. Tuhan yang Disembah Nabi Musa dan Bani Israil adalah Allah Yang Esa
QS. Al-Baqarah: 133
“Apakah kamu hadir ketika Ya’qub hampir meninggal, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: ‘Apa yang kamu sembah sepeninggalku?’ Mereka menjawab: ‘Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan kami berserah diri kepada-Nya.’”
Ini menunjukkan bahwa Bani Israil menyembah Tuhan yang Esa, bukan tiga dalam satu (trinitas), apalagi Tuhan yang beranak.
2. Fir’aun Beriman Saat Akan Mati, Tapi Tidak Diterima
QS. Yunus: 90-91
“Hingga bila Fir’aun hampir tenggelam dia berkata: ‘Aku percaya bahwa tidak ada Tuhan selain Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri.’ Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sebelumnya kamu durhaka dan termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan?”
Ayat ini justru menunjukkan kebenaran ajaran tauhid yang dibawa para Nabi Bani Israil, bukan menyatakan bahwa Tuhan itu beranak, tetapi Tuhan yang disembah Nabi Musa adalah Tuhan yang sama dengan yang disembah Rasulullah ﷺ, yaitu Allah Yang Maha Esa (Laa ilaaha illallah).
3. Nabi Isa Bukan Anak Tuhan, Tapi Utusan Allah
QS. Maryam: 30
”(Isa berkata): Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku kitab (Injil) dan Dia menjadikanku seorang nabi.”
QS. Al-Maidah: 116
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: ‘Hai Isa putra Maryam, apakah kamu mengatakan kepada manusia: Jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua Tuhan selain Allah?’ Isa menjawab: ‘Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku.’”
Isa AS sendiri menolak disembah, dan tidak pernah mengatakan bahwa dirinya anak Tuhan. Justru beliau menyeru kepada tauhid yang murni.
4. Yesus Sendiri Mengajarkan Tauhid dalam Injil
Markus 12:29
“Jawab Yesus: Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.”
Ini selaras dengan ajaran Islam: Allah itu esa (tunggal), bukan trinitas.
5. Allah Tidak Beranak dan Tidak Diperanakkan
QS. Al-Ikhlas: 1–4
“Katakanlah (Muhammad): Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat bergantung segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.”
Ini adalah inti ajaran tauhid, yang juga diajarkan oleh Nabi Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad ﷺ.
Jadi?
Tuhan yang disembah para nabi dari Nabi Adam hingga Nabi Muhammad ﷺ adalah satu, yaitu Allah Yang Maha Esa.
Konsep “Tuhan beranak” adalah penyimpangan terhadap ajaran para nabi, termasuk Nabi Isa.
Bani Israil diseru menyembah Allah Yang Esa, bukan Yesus sebagai Tuhan.
Wali Songo dan semua ulama pewaris Nabi, termasuk Rasulullah ﷺ, hanya menyembah Allah satu-satunya Tuhan.