Perang Menurut Islam dan berdasar PL/PB :
- Jihad dalam Islam Bukan Identik dengan Kekerasan atau Perang Ofensif
Makna Jihad: berasal dari kata jahada = berjuang sungguh-sungguh. Bisa dalam bentuk:
• Melawan hawa nafsu
• Berdakwah
• Menuntut ilmu
• Membela diri (jihad fisik saat diserang)
Rasulullah SAW bersabda:
“Kita telah kembali dari jihad kecil menuju jihad besar.”
(HR. Baihaqi dalam Zuhd)
“Jihad yang paling utama adalah mengatakan kebenaran di hadapan penguasa yang zalim.”
(HR. Abu Dawud, no. 4344)
- Peperangan dalam Islam Bersifat Defensif
Islam tidak pernah memulai agresi. Peperangan hanya dibolehkan untuk membela diri dari penindasan.
“Diizinkan berperang bagi orang-orang yang diperangi karena mereka telah dizalimi.”
(QS Al-Hajj: 39)
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas.”
(QS Al-Baqarah: 190)
Contoh Historis:
Selama 13 tahun di Mekah, Rasulullah dan para sahabat tidak melakukan perlawanan meski disiksa. Perang baru terjadi setelah hijrah ke Madinah, dan itupun karena serangan dari luar.
- Islam Menawarkan Perdamaian Hingga Akhir
“Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakallah kepada Allah.”
(QS Al-Anfal: 61)
“Tidak ada paksaan dalam agama.”
(QS Al-Baqarah: 256)
Dalam Fathu Makkah, Rasulullah justru memaafkan musuh-musuh lamanya, dan tidak melakukan balas dendam:
“Pergilah, kalian semua bebas.”
(HR. Ibnu Ishaq)
- Jihad Fisik Bukan Tujuan Akhir
Tujuan utama dakwah Nabi adalah menyebarkan rahmat dan perdamaian. Jihad bukanlah ujung, melainkan instrumen keadilan dalam konteks penindasan.
Penjelasan dari Sudut Pandang Kristen & Yahudi (PL & PB)
A. Perjanjian Lama (PL)
PL penuh dengan perintah perang, bahkan secara eksplisit memerintahkan pemusnahan etnis tertentu. Beberapa contohnya:
Ulangan 20:16-17
“Tetapi kota-kota bangsa-bangsa yang diberikan TUHAN, Allahmu, menjadi milikmu, janganlah kamu biarkan hidup apapun yang bernafas.”
1 Samuel 15:3
“Bunuhlah laki-laki dan perempuan, anak-anak dan bayi, lembu dan domba, unta dan keledai.”
Yosua 6:21
“Mereka menumpas segala yang ada di dalam kota itu… laki-laki dan perempuan, tua dan muda, lembu, domba dan keledai dengan mata pedang.”
Mazmur 137:9
“Berbahagialah orang yang menangkap dan menghancurkan anak-anakmu di atas batu!”
B. Perjanjian Baru (PB)
PB lebih banyak menekankan kasih dan damai. Namun, juga ada ayat-ayat yang menimbulkan tafsir keras:
Matius 10:34
“Jangan kamu menyangka bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.”
Lukas 19:27 (Perumpamaan Yesus)
“Akan tetapi musuh-musuh-Ku ini, yang tidak suka Aku menjadi rajanya, bawalah mereka kemari dan bunuhlah mereka di depan mata-Ku.”
Dalam Wahyu 19:11–21, Yesus digambarkan kembali sebagai Raja Penakluk yang memerangi bangsa-bangsa dengan pedang keluar dari mulut-Nya.