Sunat (khitan) Nabi Ibrahim adalah salah satu syariat yang diterapkan sebagai tanda kepatuhan kepada Allah dan kemurnian fitrah. Dalam Islam, khitan memiliki tujuan untuk menjaga kebersihan, kesehatan, dan kesucian fisik, sekaligus merupakan salah satu bentuk ibadah yang mengikuti sunnah para nabi.
Tujuan Khitan Nabi Ibrahim dalam Islam :
1. Tanda Kepatuhan kepada Allah
Nabi Ibrahim diperintahkan untuk khitan sebagai ujian ketaatan kepada Allah. Hal ini menunjukkan kesungguhan beliau dalam menjalankan perintah Allah tanpa ragu.
2. Pemeliharaan Kebersihan dan Kesehatan
Khitan berfungsi untuk menjaga kebersihan tubuh, terutama di area yang dapat menjadi tempat berkumpulnya najis atau kotoran, sehingga menghindarkan dari penyakit.
3. Kesempurnaan Fitrah
Khitan termasuk salah satu fitrah yang diajarkan dalam Islam untuk menjaga kesucian lahiriah manusia.
Dalil Al-Qur’an
Meskipun perintah khitan tidak disebutkan secara langsung dalam Al-Qur’an, Nabi Ibrahim dijadikan teladan dalam menjalankan perintah Allah secara mutlak:
• Surah Al-Baqarah (2): 124
“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim melaksanakannya dengan sempurna. Allah berfirman: ‘Sesungguhnya Aku menjadikanmu imam bagi seluruh manusia.’”
Ayat ini menunjukkan bahwa Nabi Ibrahim menaati seluruh perintah Allah, termasuk perintah untuk khitan.
Hadis Terkait Khitan Nabi Ibrahim
1. Hadis dari Abu Hurairah (RA)
“Ibrahim berkhitan ketika beliau berumur delapan puluh tahun dengan kapak besar.”
(HR. Bukhari no. 6298 dan Muslim no. 2370)
Hadis ini menjelaskan bahwa Nabi Ibrahim menjalankan khitan di usia tua sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, meskipun perintah tersebut berat.
2. Hadis tentang Fitrah
“Fitrah itu ada lima perkara: khitan, mencukur rambut kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, dan memendekkan kumis.”
(HR. Bukhari no. 5891 dan Muslim no. 257)
Hadis ini menunjukkan bahwa khitan adalah bagian dari fitrah yang dianjurkan dalam Islam.
Jadi?
Khitan Nabi Ibrahim adalah simbol ketaatan penuh kepada Allah, menjaga kebersihan, dan memelihara fitrah manusia. Nabi Ibrahim menjadi teladan bagi umat Islam dalam menjalankan perintah Allah tanpa keraguan.