Ada beberapa ayat dalam Al-Qur’an yang menceritakan tentang kaum Nabi Luth (yang tinggal di negeri Sodom) dan dalam kisah itu Allah menggunakan kata “Kami”.
Berikut Contoh ayat tentang negeri Sodom yang menggunakan kata “Kami”:
QS. Al-Hijr: 74
فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِّن سِجِّيلٍ
“Lalu Kami jadikan bagian atasnya ke bawah (Kami jungkirbalikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras.”
Kata “Kami” digunakan dalam dua tempat dalam ayat ini:
“Kami jadikan…” (فَجَعَلْنَا) “Kami hujani…” (وَأَمْطَرْنَا)
Apa arti “Kami” dalam ayat ini? Apakah Allah itu banyak?
Jawabannya: Tidak. Kata “Kami” dalam bahasa Arab Al-Qur’an adalah bentuk “jama’ ta’zhim” (plural of majesty), yaitu bentuk pengagungan, keagungan, dan kebesaran Allah — bukan menunjukkan bahwa Allah itu lebih dari satu.
Penjelasan Ulama:
Imam As-Suyuthi dalam Al-Itqan fi Ulumil Qur’an: “Kata ‘Nahnu’ (Kami) digunakan oleh Allah untuk menunjukkan kebesaran dan keagungan-Nya, bukan karena Dia berbilang atau bersekutu.” Ibnu Katsir dalam tafsirnya tentang ayat QS. Al-Hijr:74: “Allah menghancurkan negeri kaum Luth dengan menjungkirbalikkannya dan menghujani mereka dengan batu, dan Allah menggunakan kata ‘Kami’ sebagai bentuk keagungan perbuatan-Nya.”
Ayat lain terkait kisah kaum Nabi Luth yang juga menggunakan kata “Kami”:
QS. Adz-Dzariyat: 33-34
لِنُرْسِلَ عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِّن طِينٍ * مُّسَوَّمَةً عِندَ رَبِّكَ لِلْمُسْرِفِينَ
“Untuk Kami timpakan kepada mereka batu dari tanah liat yang dibakar, yang diberi tanda oleh Tuhanmu untuk orang-orang yang melampaui batas.”
Jadi?
“Kami” dalam ayat-ayat tentang negeri Sodom (kaum Nabi Luth) digunakan oleh Allah ﷻ sebagai bentuk keagungan, bukan berarti Allah banyak atau bersekutu. Ini adalah bentuk bahasa Arab yang disebut jama’ ta’zhim, seperti juga dalam bahasa formal banyak bangsa (misalnya: “Kami Raja …”). Dalam aqidah Islam, Allah adalah Esa, tidak beranak dan tidak diperanakkan, sebagaimana dijelaskan dalam: 📖 QS. Al-Ikhlas: 1–4 “Katakanlah (Muhammad), Dia-lah Allah Yang Maha Esa…”