
Saya jawab:
Ya, Allah ﷻ adalah Dzat Yang Maha Ghaib dalam arti tidak terlihat oleh mata manusia, tapi keberadaan-Nya sangat nyata dan absolut, diketahui melalui tanda-tanda (ayat) ciptaan-Nya dan wahyu-Nya. Dalam Islam, keimanan kepada yang ghaib adalah dasar dari keimanan itu sendiri.
“… (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib…”
(QS. Al-Baqarah: 3)
“Dia (Allah) tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu…”
(QS. Al-An’am: 103)
Saya jawab:
Dalam Islam, Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Ghaib, sedangkan makhluk ghaib (malaikat, jin, dll) juga termasuk dalam alam ghaib, tetapi hakikat dan sifat keghaiban mereka sangat berbeda.
Perbedaan-perbedaan penting berdasarkan Al-Qur’an, hadits, dan penjelasan para ulama:
PERBEDAAN 1: Allah Maha Ghaib dan Maha Mengetahui Ghaib
Dalil:
“Dia-lah Allah yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia Maha Besar lagi Maha Tinggi.”
(QS. Ar-Ra’d: 9)
“Katakanlah: Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib kecuali Allah…”
(QS. An-Naml: 65)
➤ Makna:
• Allah-lah satu-satunya yang mengetahui segala hal yang ghaib.
• Keghaiban Allah adalah mutlak, tidak bisa diakses oleh makhluk.
• Bahkan Rasulullah ﷺ sendiri tidak mengetahui ghaib, kecuali jika Allah memberitahu.
Hadits:
“Sesungguhnya aku hanyalah seorang manusia. Jika aku memutuskan sesuatu, maka aku memutuskan berdasarkan apa yang aku dengar. Tapi Allah-lah yang Maha Mengetahui segala yang ghaib.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
PERBEDAAN 2: Allah Ghaib secara Zat, tapi Dikenal lewat Sifat dan Ayat-Nya
Dalil:
“Tiada suatu pun yang serupa dengan-Nya, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
(QS. Asy-Syura: 11)
“Pandangan tidak dapat menjangkau-Nya, sedang Dia dapat menjangkau segala pandangan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.”
(QS. Al-An’am: 103)
Makna:
• Allah tidak terlihat oleh makhluk di dunia ini, karena zat-Nya suci dari keserupaan.
• Tapi Allah memperkenalkan diri-Nya lewat wahyu, ciptaan, dan sifat-Nya.
Hadits (tentang tidak melihat Allah di dunia):
“Ketahuilah, sesungguhnya kalian tidak akan bisa melihat Tuhan kalian sampai kalian wafat.”
(HR. Muslim)
PERBEDAAN 3: Makhluk Ghaib Diciptakan dan Terbatas
Contoh makhluk ghaib:
• Malaikat (QS. Fathir: 1)
• Jin (QS. Al-Hijr: 27)
• Setan/Iblis (QS. Al-A’raf: 27)
Dalil:
“Sesungguhnya ia (setan) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.”
(QS. Al-A’raf: 27)
Makna:
• Makhluk ghaib hanya ghaib dari indra manusia, tetapi masih terbatas secara kuasa, ilmu, dan kehidupan.
• Mereka diciptakan, dan akan mati atau binasa sesuai kehendak Allah.
PERBEDAAN 4: Allah Maha Ghaib dan Abadi, Makhluk ghaib bisa tampak & binasa
Dalil:
“Semua yang ada di bumi akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.”
(QS. Ar-Rahman: 26–27)
Hadits (makhluk ghaib akan tampak atau dihukum):
“Akan datang satu waktu ketika jin dan setan tidak bisa lagi menipu manusia, karena mereka akan diikat dan dihukum.”
(HR. Ahmad – makna umum)