
Saya jawab :
Dupa atau wewangian sebagai sarana agar doa disukai dan diterima oleh malaikat lalu disampaikan kepada Tuhan?
Penjelasan Islam:
Dalam Islam, tidak ada syariat penggunaan dupa, kemenyan, atau sejenisnya sebagai sarana agar doa diterima malaikat dan kemudian disampaikan kepada Allah. Ini adalah konsep yang tidak dikenal dalam akidah Islam.
Yang benar, wewangian memang disukai oleh para malaikat, tetapi bukan sebagai “pengantar doa.” Wewangian itu adalah bagian dari kebersihan dan adab, bukan sarana spiritual perantara doa.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya malaikat merasa terganggu oleh apa yang mengganggu manusia.”
(HR. Muslim no. 564)
Dalam riwayat lain, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya Allah itu baik dan menyukai keindahan.”
(HR. Muslim)
Namun, menganggap dupa atau asap kemenyan dapat memanggil malaikat atau menyampaikan doa kepada Allah adalah bentuk tasyabbuh dengan keyakinan agama lain atau praktik mistik, bukan bagian dari ajaran Islam.
Kesimpulan:
• Malaikat memang menyukai wangi-wangian, tapi bukan berarti itu jadi syarat agar doa diterima.
• Doa tidak perlu dibantu dupa atau media apapun.
• Jika seseorang niat membakar dupa untuk mendatangkan jin atau ruh, maka itu bisa termasuk kesyirikan