Islam Mengakui Taurat & Injil Asli dari Allah, Tapi Menolak Versi yang Sudah Diubah
- Al-Qur’an Memang Mengakui Taurat dan Injil Sebagai Wahyu Asli dari Allah
Al-Qur’an mengakui Taurat dan Injil sebagai kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Musa dan Isa.
Dalil:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Taurat, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya.”
(QS Al-Ma’idah: 44)
“Dan Kami telah memberikan kepadanya (Isa) Injil, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat.”
(QS Al-Ma’idah: 46)
Jadi, pengakuan itu jelas. Namun, yang diakui adalah versi ASLI dari wahyu tersebut, bukan yang sudah diubah.
- Al-Qur’an Menyatakan Bahwa Kitab Sebelumnya Telah Diubah oleh Manusia
Islam juga tegas menyatakan bahwa sebagian dari isi Taurat dan Injil telah dipalsukan oleh tangan manusia, bukan oleh Allah.
Dalil:
“Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis Alkitab dengan tangan mereka sendiri, lalu mereka katakan: ‘Ini dari Allah’, untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu.”
(QS Al-Baqarah: 79)
Ini bukan kontradiksi. Allah tidak mengubah firman-Nya, tapi manusialah yang memalsukan sebagian isi wahyu. Al-Qur’an hanya menyampaikan fakta sejarah.
- Firman Allah Tidak Mungkin Berubah – Tapi Jika Diubah Manusia, Itu Bukan Lagi Firman Allah
Allah berfirman:
“Tidak ada yang dapat merubah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah.”
(QS Al-An’am: 34)
Maknanya: wahyu Allah tetap terjaga, sebagaimana Al-Qur’an yang dijaga hingga akhir zaman.
Namun kitab-kitab sebelumnya tidak dijamin penjagaannya, karena hanya diturunkan kepada suatu kaum tertentu untuk masa tertentu.
- Al-Qur’an sebagai Penyempurna dan Korektor Kitab Sebelumnya
“Dan Kami turunkan kepadamu (Muhammad) Al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya), dan sebagai penjaga terhadap kitab-kitab itu (muhaiminan ‘alaihi).”
(QS Al-Ma’idah: 48)
Makna “penjaga” di sini adalah korektor. Jika isi Taurat/Injil sesuai Al-Qur’an, maka itu kebenaran. Jika bertentangan, maka yang benar adalah Al-Qur’an.
- Hadits Nabi Menyikapi Distorsi Taurat/Injil
Suatu hari, Umar bin Khattab membaca sebagian isi Taurat, lalu Rasulullah SAW bersabda:
“Apakah engkau meragukan aku, wahai Ibnul Khattab? Demi Allah, seandainya Musa hidup sekarang, niscaya ia akan mengikuti aku.”
(HR. Ahmad dan Darimi)
Ini menunjukkan bahwa syariat Islam datang menghapus dan menyempurnakan syariat terdahulu
PENDAPAT ISLAM TERHADAP : “Injil Tidak Berubah & Sama dengan Dead Sea Scrolls”
- Al-Qur’an Menyatakan Ada Pengubahan dalam Kitab Sebelumnya
“Maka celakalah mereka yang menulis kitab dengan tangan mereka, lalu berkata: ‘Ini dari Allah.’”
(QS Al-Baqarah: 79)
“Sebagian dari mereka mengubah kalimat-kalimat (Taurat & Injil) dari tempat-tempatnya…”
(QS Al-Ma’idah: 13 & 41)
Penjelasan:
Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa kitab-kitab sebelumnya mengalami distorsi, baik secara lisan maupun tulisan.
- Hadits Rasulullah SAW Menegaskan Distorsi Isi Kitab Sebelumnya
Rasulullah bersabda:
“Janganlah kalian membenarkan ahli kitab dan jangan pula mendustakan mereka. Katakanlah: Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami.”
(HR Bukhari no. 4485)
Makna: Rasulullah tidak menyuruh kita langsung membenarkan isi Injil hari ini karena kemungkinan besar sudah mengalami perubahan.
- Dead Sea Scrolls Tidak Mengandung Injil
Fakta sejarah:
Dead Sea Scrolls (Gulungan Laut Mati) ditemukan di Qumran tahun 1946–1947, berisi:
• Kitab-kitab Ibrani (Perjanjian Lama): Yesaya, Mazmur, Ulangan, dll.
• Naskah-naskah komunitas Yahudi Essene.
Tidak ada satupun Injil (Matius, Markus, Lukas, Yohanes) atau kitab Kristen dalam Dead Sea Scrolls. Karena itu, tidak tepat mengklaim bahwa Injil yang ada hari ini “sama” dengan Dead Sea Scrolls.
PENDAPAT KRISTEN KRITIS TERKAIT KLAIM: “Tidak Ada Perubahan dalam Injil”
- Manuskrip Injil Berbeda-Beda
Para peneliti Kristen sendiri mengakui adanya ribuan variasi naskah:
Bart D. Ehrman, ahli Perjanjian Baru, menyebut:
“Ada lebih dari 400.000 perbedaan dalam manuskrip Perjanjian Baru, lebih banyak dari jumlah kata dalam Perjanjian Baru sendiri.”
(Sumber: Misquoting Jesus, Bart Ehrman)
- Dead Sea Scrolls Tidak Membuktikan Injil
Seperti disebutkan, gulungan ini adalah teks-teks Yahudi pra-Masehi, bukan dokumen Kristen. Maka, tidak bisa dijadikan bukti keaslian Injil.
- Kanonisasi Injil Bersifat Selektif dan Politis
• Injil yang diakui hanya 4 (Matius, Markus, Lukas, Yohanes).
• Banyak injil lain ditolak (Injil Tomas, Yudas, Barnabas, dsb.).
• Proses seleksi dilakukan oleh konsili gereja (Nicea, Laodikia), bukan oleh Yesus sendiri. - Isi Injil Saat Ini Bertentangan dengan Ajaran Yesus
Contoh:
“Mengapa kamu menyebut Aku baik? Tidak ada yang baik selain dari pada Allah saja.”
(Markus 10:18)
“Bapa lebih besar dari pada Aku.”
(Yohanes 14:28)
Makna: Ayat-ayat ini menunjukkan Yesus tidak pernah menyatakan dirinya sebagai Tuhan — berlawanan dengan doktrin Trinitas modern.