Apakah Islam Tanpa Pengakuan dari Nabi Israel Tidak Layak Diimani?
Saya Jawab :
1. Allah dalam Al-Qur’an adalah Tuhan yang Sama dengan Tuhan Para Nabi Israel
Al-Qur’an sendiri menegaskan bahwa:
“Sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”
— (QS. Al-Baqarah: 163)
Al-Qur’an menyebut bahwa Allah adalah Tuhan Ibrahim, Musa, dan Isa (Yesus):
“Katakanlah (Muhammad), ‘Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub dan anak-anak keturunannya, serta apa yang diberikan kepada Musa dan Isa…’”
— (QS. Al-Baqarah: 136)
Ini menunjukkan kesinambungan iman antara Islam dan ajaran para nabi sebelumnya.
2. Muhammad ﷺ Sudah Diberitakan dalam Kitab-Kitab Sebelumnya (Termasuk Taurat & Injil)
Al-Qur’an menyatakan:
”…yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi, yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka…”
— (QS. Al-A’raf: 157)
Dalam Injil Yohanes 16:7 dan 16:13, disebut tentang “Penghibur” (Parakletos / Paraklêtos) yang akan datang setelah Yesus. Banyak ulama menyatakan ini adalah nubuat tentang Muhammad ﷺ, karena:
Dia datang setelah Yesus Membawa wahyu baru Tidak berbicara dari dirinya sendiri, tetapi dari Tuhan
Dalam Ulangan 18:18, Tuhan berkata kepada Musa:
“Aku akan membangkitkan seorang nabi dari antara saudara mereka (keturunan Ismael, bukan Ishaq), seperti engkau (Musa), Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya…”
Ciri-ciri ini lebih cocok kepada Muhammad ﷺ dibanding Yesus:
Nabi seperti Musa (berkeluarga, pemimpin militer dan negara) Berasal dari “saudara Israel” (yakni Arab keturunan Ismael) Buta huruf dan menerima wahyu lewat Jibril
3. Keaslian Al-Qur’an Dijamin Oleh Allah Sendiri
“Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar menjaganya.”
— (QS. Al-Hijr: 9)
Berbeda dengan Kitab Suci lain yang sudah mengalami revisi, versi, dan campur tangan manusia, Al-Qur’an tetap satu sejak 1400 tahun lalu, dibaca dan dihafal oleh jutaan muslim dari generasi ke generasi.
4. Islam Tidak Bergantung kepada Pengakuan Yahudi atau Kristen
Islam bukan agama yang perlu “divalidasi” oleh manusia. Allah berfirman:
“Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan agama yang benar untuk dimenangkan atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukainya.”
— (QS. At-Taubah: 33)
Jika keimanan harus berdasarkan pengakuan Yahudi atau Kristen, maka itu bertentangan dengan prinsip tauhid: hanya Allah yang menetapkan kebenaran, bukan manusia.
5. Para Nabi Israel Tidak Mengetahui Muhammad Karena Belum Muncul Saat Itu
Menuntut semua nabi Bani Israel “mengakui” Muhammad ﷺ tidaklah masuk akal karena:
Nabi-nabi Israel hidup sebelum Muhammad ﷺ lahir. Tapi nubuat tentangnya ada, sebagaimana sudah dijelaskan (Ulangan 18:18, Yohanes 16:13, dll).
6. Islam Adalah Agama Semua Nabi, Termasuk Nabi Israel
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam…”
— (QS. Ali ’Imran: 19)
“Dan tidaklah Kami mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: ‘Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah Aku.’”
— (QS. Al-Anbiya: 25)
Jadi, Musa, Harun, Daud, Sulaiman, Isa — semua nabi itu muslim, karena berserah diri kepada Tuhan yang Esa.
Jadi?
1. Allah SWT adalah Tuhan yang sama yang disembah para nabi Israel
2. Muhammad ﷺ adalah utusan terakhir yang disebut dalam kitab-kitab sebelumnya
3. Al-Qur’an dijaga orisinalitasnya oleh Allah sendiri
4. Islam tidak memerlukan pengesahan dari pihak mana pun karena kebenarannya bersandar pada wahyu, bukan pada manusia