Apakah Kekayaan Dunia Tanda Restu Tuhan? Jawaban Islam Terhadap Klaim Kekayaan Umat

3duniaindigo.com

Apakah Kekayaan Dunia Tanda Restu Tuhan? Jawaban Islam Terhadap Klaim Kekayaan Umat

Saya Jawab dari Sudut Pandang Islam:

  1. Kekayaan Dunia Bukan Tanda Kecintaan Tuhan

Dalam Islam, kekayaan dunia bukanlah tujuan utama dan bukanlah tanda kasih sayang Allah, dan kemiskinan bukan berarti murka-Nya

Al-Qur’an:
“Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata: ‘Tuhanku telah memuliakanku’. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata: ‘Tuhanku menghinakanku’.”
(QS. Al-Fajr: 15–16)

Ayat ini membantah pandangan bahwa kekayaan = bukti Tuhan merestui. Itu hanya ujian, bukan tanda keberpihakan.

  1. Rasulullah Sendiri Hidup Sederhana

Hadits:
Dari ‘Amr bin Harits:
“Rasulullah SAW ketika wafat tidak meninggalkan satu dinar pun, tidak pula dirham, tidak ada budak laki-laki ataupun perempuan, kecuali baghal putih yang biasa beliau tunggangi.”
(HR. Bukhari)

Nabi Muhammad SAW adalah manusia terbaik, kekasih Allah, tapi hidupnya sangat sederhana. Jadi, standar ilahi bukanlah kekayaan dunia.

  1. Banyak Nabi dan Orang Saleh yang Miskin

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu (Muhammad), melainkan mereka benar-benar memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar.”
(QS. Al-Furqan: 20)

Para nabi tidak hidup mewah, bahkan banyak diuji dengan kemiskinan. Kekayaan bukanlah ukuran keberkahan.

Jawaban dari Kitab Injil & Taurat:

  1. Perjanjian Lama (PL):

“Jangan kamu iri hati kepada orang yang berbuat jahat, jangan kamu dengki kepada orang yang curang, sebab orang yang jahat tidak akan mempunyai masa depan.”
(Amsal 24:1-2)

  1. Perjanjian Baru (PB):

“Sebab akar segala kejahatan ialah cinta uang. Karena memburu uang itulah beberapa orang telah menyimpang dari iman.”
(1 Timotius 6:10)

Umat Nasrani sendiri diajarkan bahwa cinta uang bukanlah tanda kebenaran atau restu Tuhan.

Bukti Ilmiah & Data Global:

  1. Indeks Negara Terkaya & Mayoritas Agama
    • Negara kaya seperti Norwegia, Swiss, Jepang, Singapura — bukan karena agama tertentu, tapi karena sistem pendidikan, ekonomi, dan politik yang stabil.
    • Negara Islam seperti Qatar, UEA, Kuwait juga sangat kaya.
    • Jadi, agama bukan penentu langsung kekayaan nasional.
  2. Korelasi Pendidikan & Ekonomi
    • Banyak negara mayoritas Muslim mengalami penjajahan panjang, sehingga sistem ekonominya tertinggal.
    • Namun banyak juga negara Islam bangkit pesat, seperti Turki, Malaysia, dan Indonesia.

Jadi?
Apakah orang kaya pasti diridhoi Tuhan? Tidak.
Apakah orang miskin berarti ditolak Tuhan? Juga tidak.

Yang Allah nilai adalah iman, ketakwaan, dan amal saleh, bukan saldo di rekening bank.

“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.”
(QS. Al-Hujurat: 13)

Scroll to Top