Apakah Nabi Muhammad bingung kalau ditanya: apakah yang dimaksud dengan Taurat, Hukum Taurat, dan Injil, dan memerawani bidadari (An-Nisa 57, Ibnu Majah, Ar-Rahman 70) ?
Saya jawab:
Fakta Islam:
• Tuduhan ini sangat tidak benar dan salah kaprah.
• Nabi Muhammad SAW sangat memahami keberadaan Taurat dan Injil. Beliau meyakini bahwa keduanya adalah kitab suci yang diwahyukan oleh Allah sebelum Al-Qur’an, namun sebagian isinya telah mengalami perubahan oleh tangan manusia (tahrif).
Ayat Al-Qur’an terkait:
1. Allah berfirman tentang Taurat dan Injil:
“Dia menurunkan Al-Kitab (Al-Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang sebelumnya, dan Dia menurunkan Taurat dan Injil sebelum (Al-Qur’an) sebagai petunjuk bagi manusia…”
(QS. Ali Imran: 3-4)2. Tentang perubahan isi Taurat dan Injil:
“Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: ‘Ini dari Allah’, untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu.”
(QS. Al-Baqarah: 79)
Tentang Bidadari:
• Ayat tentang bidadari (seperti di QS An-Nisa: 57 dan Ar-Rahman: 70) berbicara tentang kenikmatan di surga sebagai balasan atas amal kebaikan, bukan tentang kebingungan terhadap Taurat dan Injil.
• Tidak ada kaitannya antara pemahaman kitab-kitab terdahulu dengan janji kenikmatan surga.
QS. An-Nisa 57:
“Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; di dalamnya mereka memperoleh pasangan-pasangan yang suci…”
Hadis terkait: Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Para Nabi adalah bersaudara seayah; agama mereka satu.”
(HR. Bukhari no. 3443 dan Muslim no. 2365)
Artinya:
• Semua nabi, termasuk Musa (Taurat) dan Isa (Injil), serta Muhammad SAW (Al-Qur’an), membawa ajaran tauhid (menyembah Allah Yang Esa).
Kesimpulan:
• Nabi Muhammad SAW mengetahui dan mengakui adanya Taurat dan Injil sebagai kitab suci sebelum Al-Qur’an.
• Tuduhan kebingungan adalah fitnah yang tidak berdasar.
• Bidadari di surga adalah kenikmatan yang dijanjikan bagi semua orang beriman dan tidak ada hubungannya dengan Taurat dan Injil