Apakah para nabi di PL tidak mengenal Allah SWT dan Nabi SAW?

3duniaindigo.com

Apakah Para nabi Perjanjian Lama tidak mengenal Allah SWT dan Nabi Muhammad?

Jawabannya : sudah dikenal!

  1. Allah SWT adalah Tuhan yang sama yang disembah oleh para nabi terdahulu

Islam mengajarkan bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang telah mengutus semua nabi sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad ﷺ. Nama “Allah” bukan hanya milik bangsa Arab, tetapi adalah nama Tuhan yang Esa dan universal, yang disembah oleh semua nabi dan rasul.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku.”
(QS. Al-Anbiya: 25)

Ayat ini menegaskan bahwa semua nabi, termasuk Musa, Ibrahim, Nuh, dan lainnya, menyembah Tuhan yang sama, yaitu Allah SWT.

Bahkan dalam bahasa Ibrani kuno, Tuhan disebut dengan “Elohim” atau “El”, yang mirip dengan “Allah” dalam bahasa Arab. Ini menunjukkan bahwa konsep Tuhan yang diajarkan oleh Nabi Musa tidak berbeda dengan konsep Allah dalam Islam.

  1. Nabi Musa dan Para Nabi Lainnya Sudah Mengenal dan Menyampaikan Nubuat tentang Nabi Muhammad ﷺ

Islam mengajarkan bahwa Nabi Muhammad ﷺ telah disebutkan dalam kitab-kitab sebelumnya, termasuk Taurat dan Injil. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

”(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi, yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka…”
(QS. Al-A’raf: 157)

Hal ini menunjukkan bahwa ajaran Islam sudah disebutkan dalam kitab-kitab terdahulu, dan Nabi Muhammad ﷺ bukanlah sosok yang asing bagi ajaran yang dibawa oleh para nabi sebelum beliau.

Dalam Ulangan 18:18, Allah berfirman kepada Musa:

“Aku akan membangkitkan bagi mereka seorang nabi dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.”

Frasa “dari antara saudara mereka” merujuk kepada keturunan Ismail (bangsa Arab), dan bukan hanya keturunan Ishak (Bani Israel). Nabi Muhammad ﷺ berasal dari keturunan Ismail, sehingga nubuat ini sangat sesuai dengan beliau.

  1. Nabi Muhammad ﷺ adalah Nabi Penutup yang Diajarkan oleh Semua Nabi Sebelumnya

Islam mengajarkan bahwa semua nabi membawa ajaran tauhid (monoteisme) yang sama dan mengajarkan kepada umatnya untuk menerima nabi terakhir, yaitu Muhammad ﷺ.

Dalam Injil Yohanes 16:12-14, Yesus (Nabi Isa) menyebut tentang “Penolong” yang akan datang setelahnya:

“Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran…”

Dalam Islam, ayat ini dipahami sebagai nubuat tentang kedatangan Nabi Muhammad ﷺ sebagai nabi terakhir.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

“Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata: ‘Wahai Bani Israil! Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, yang membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang setelahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)’…”
(QS. Ash-Shaff: 6)

  1. Nabi Musa Tidak Pernah Mengajarkan Kepercayaan kepada Trinitas atau Konsep Ketuhanan Selain Allah

Dalam Ulangan 6:4, Nabi Musa berkata:

“Dengarlah, hai Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!”

Hal ini sesuai dengan ajaran Islam yang menegaskan bahwa Tuhan itu satu dan tidak memiliki sekutu:

“Katakanlah (Muhammad), ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan-Nya.’”
(QS. Al-Ikhlas: 1-4)

Oleh karena itu, ajaran tauhid dalam Islam sama dengan ajaran Nabi Musa, dan tidak ada konsep trinitas dalam ajaran nabi-nabi terdahulu.

Kesimpulan
1. Allah SWT adalah Tuhan yang disembah oleh semua nabi, termasuk Musa. Nama Tuhan dalam Islam dan dalam kitab-kitab sebelumnya merujuk pada Tuhan yang sama.
2. Nabi Musa dan para nabi lainnya sudah mengetahui tentang Nabi Muhammad ﷺ dan telah menyampaikan nubuat tentang kedatangannya.
3. Islam adalah kelanjutan dari ajaran para nabi terdahulu, bukan agama baru.
4. Ajaran Nabi Musa sesuai dengan ajaran Islam, yaitu tauhid (keesaan Tuhan), dan bukan trinitas atau konsep ketuhanan yang lain.

Dengan demikian, klaim bahwa “para nabi Perjanjian Lama tidak mengenal Allah SWT dan Nabi Muhammad” adalah tidak benar menurut Islam.

Scroll to Top