
QS Ali ’Imran (3:49) dalam Islam menjelaskan bahwa Yesus (Nabi Isa AS) adalah seorang nabi dan rasul, bukan Tuhan. Ayat ini menegaskan bahwa Allah mengutus Isa AS kepada Bani Israil dengan membawa mukjizat sebagai tanda kenabiannya. Berikut adalah terjemahan ayat tersebut:
“Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (dia berkata), ‘Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan suatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untukmu dari tanah bentuk seperti burung, lalu aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah. Dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta, dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah. Dan aku memberitahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu orang-orang beriman.’”
Dari ayat ini, Islam mengajarkan bahwa:
1. Yesus (Isa AS) adalah utusan Allah kepada Bani Israil.
2. Mukjizat-mukjizatnya terjadi dengan izin Allah, bukan karena kekuatannya sendiri.
3. Ia bukan Tuhan, melainkan hamba dan nabi yang diberi tugas untuk membimbing umatnya.
Ayat ini secara jelas membantah konsep ketuhanan Yesus dalam Islam dan menegaskan bahwa segala mukjizat yang ia lakukan adalah atas kehendak dan izin Allah semata.
al quran, yesus bukan tuhan, agama kristen, konsep trinitas, klaim paulus, Malaikat Jibril, nabi isa as, nabi isa tidak disalib, orang kristen, paulus, PB, penglihatan palsu, PL, revisi kitab suci, roh kudus, tipuan setan


