
QS 57:3 (Surah Al-Hadid ayat 3) dalam Islam tidak merujuk kepada Yesus (Nabi Isa) sebagai Tuhan, tetapi kepada Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang Maha Esa. Ayat tersebut berbunyi:
هُوَ ٱلْأَوَّلُ وَٱلْءَاخِرُ وَٱلظَّٰهِرُ وَٱلْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ
Artinya:
“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS Al-Hadid: 3)
Dalam Islam, ayat ini menegaskan keesaan Allah, yang tidak berawal dan tidak berakhir, yang tampak dengan tanda-tanda kebesaran-Nya (Az-Zhahir) tetapi juga tidak dapat dijangkau hakikat-Nya oleh manusia (Al-Batin).
Penjelasan terkait Yesus dalam Islam:
Dalam Islam, Nabi Isa (Yesus) tidak dianggap sebagai Tuhan, melainkan sebagai nabi dan rasul Allah yang diutus kepada Bani Israil. Umat Islam meyakini bahwa hanya Allah yang memiliki sifat-sifat ketuhanan sebagaimana dijelaskan dalam ayat ini.
Jadi, QS 57:3 sama sekali tidak berbicara tentang Yesus sebagai Tuhan, tetapi tentang sifat-sifat Allah dalam Islam.
al quran, yesus bukan tuhan, agama kristen, konsep trinitas, klaim paulus, Malaikat Jibril, nabi isa as, nabi isa tidak disalib, orang kristen, paulus, PB, penglihatan palsu, PL, revisi kitab suci, roh kudus, tipuan setan


