Bantahan Terhadap Klaim “Riwayat Nabi Baru Ada 24 Tahun Setelah Wafat?
Al-Qur’an Sudah Dibukukan dan Dijaga Sejak Masa Nabi Hidup
Al-Qur’an adalah sumber utama riwayat tentang Nabi Muhammad, dan ia diturunkan secara berangsur-angsur selama 23 tahun, bukan setelah wafatnya.
Allah berfirman:
“Sesungguhnya Kami yang menurunkan al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”
(QS Al-Hijr: 9)
Al-Qur’an ditulis langsung pada masa hidup Nabi SAW, oleh para penulis wahyu seperti Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Thalib, dan Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Nabi mengawasi langsung penulisan dan penghafalannya.
- Hadis dan Sirah Mulai Diriwayatkan Sejak Zaman Sahabat, Bukan 24 Tahun Setelah
Hadits tidak ditulis setelah 24 tahun wafat, tetapi diriwayatkan secara langsung oleh para sahabat, baik secara lisan maupun tulisan, bahkan ketika Nabi masih hidup.
Contoh Hadits yang Diriwayatkan Langsung:
• Abdullah bin Amr bin Al-Ash menulis langsung hadits dalam buku kecil bernama Ash-Shahifah Ash-Shadiqah, atas izin Nabi:
“Tulislah, demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak keluar dari mulut ini kecuali kebenaran.”
(HR. Ahmad)
Umar bin Khattab, Aisyah, Abu Hurairah, Anas bin Malik, dll., meriwayatkan ribuan hadits secara mutawatir (bersambung dari banyak jalur yang tak mungkin rekayasa).
- Ilmu Hadits: Sistem Verifikasi Sejarah Paling Ketat di Dunia
Islam memiliki sistem ilmu hadits yang sangat ketat dan ilmiah dalam menjaga keaslian riwayat:
• Sanad (rantai perawi): Nama-nama perawi disusun lengkap, dicek kredibilitas dan keadilannya.
• Matan (isi teks): Dicek kesesuaiannya dengan akal, syariat, dan teks lain.
• Ada istilah: Shahih, Hasan, Dhaif, Maudhu’, menunjukkan tingkat otentikasi.
Imam Bukhari (w. 256 H) menyeleksi 600.000 hadits, hanya menerima sekitar 7.000 yang benar-benar sahih.
- Sirah Nabawiyah (Sejarah Nabi) Ditulis oleh Generasi Awal
Ibn Ishaq (w. 151 H) menulis Sirah Nabawiyah berdasarkan sumber-sumber langsung dari para Tabi’in (murid sahabat).
Ibn Hisham kemudian menyeleksi ulang untuk menjaga validitas. Buku ini masih digunakan hingga kini.
- Nabi Muhammad Tidak Butuh Glorifikasi
Islam melarang pengkultusan terhadap Nabi.
Rasulullah bersabda:
“Janganlah kalian memujiku berlebihan seperti orang Nasrani memuji Isa putra Maryam. Aku hanyalah seorang hamba. Maka katakanlah: Hamba Allah dan Rasul-Nya.”
(HR. Bukhari)
Al-Qur’an juga menyebut Nabi sebagai manusia biasa yang diberi wahyu:
“Katakanlah (Muhammad), sesungguhnya aku hanyalah manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku…”
(QS Al-Kahfi: 110)