Atheis : Awan Berat dan Hujan Es dalam Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan

3duniaindigo.com

Awan Berat dan Hujan Es dalam Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan

1. Ayat Al-Qur’an tentang Awan Berat dan Hujan Es

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Apakah kamu tidak melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkannya, lalu menjadikannya bertumpuk-tumpuk? Maka kamu melihat hujan keluar dari celah-celahnya, dan Allah (juga) menurunkan butiran-butiran es dari langit, dari (gumpalan awan) seperti gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya butiran es itu kepada siapa yang Dia kehendaki dan dipalingkan-Nya dari siapa yang Dia kehendaki. Kilat kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan.”

(QS. An-Nur: 43)

Dalam ayat ini terdapat beberapa fenomena ilmiah:

Proses pembentukan awan secara bertahap. Awan menjadi berat dan bertumpuk. Turunnya hujan dan hujan es (hail). Kilatan petir sebagai efek dari muatan listrik.

2. Penjelasan Hadits Terkait Hujan dan Petir

Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Petir adalah malaikat dari para malaikat Allah yang diserahi awan, ia membawa cemeti api, yang dengannya ia memukul awan sebagaimana yang Allah kehendaki.”

(HR. Tirmidzi no. 3117 – dinilai hasan oleh al-Albani)

Hadits ini menunjukkan bahwa fenomena petir bukan sekadar fisika semata, tapi juga bukti kekuasaan Allah dalam mengatur alam semesta.

3. Bukti Ilmiah tentang Awan Berat dan Hujan Es

a. Beratnya Awan

Menurut studi ilmiah dari NASA, awan cumulonimbus (awan badai petir) bisa membawa lebih dari 500.000 kg air di udara!

📌 Referensi:

“A typical cumulus cloud weighs about 500,000 kg.”

(NASA – Earth Observatory)

Meski beratnya luar biasa, awan bisa melayang karena distribusi air dalam tetesan kecil dan arus naik di atmosfer.

b. Hujan Es (Hailstorm)

Hujan es terbentuk saat:

Uap air naik ke atmosfer dan membeku dalam awan dingin. Bola es berulang kali naik-turun di dalam awan karena arus udara kuat. Setiap siklus menambah lapisan es hingga akhirnya terlalu berat untuk ditahan dan jatuh ke bumi.

Referensi:

“Hailstones form in strong thunderstorm clouds when updrafts carry raindrops upward into extremely cold areas of the atmosphere.”

(National Geographic)

4. Refleksi Iman dan Dakwah

Fenomena hujan es, petir, dan awan berat bukan hanya sekadar peristiwa cuaca. Tapi juga menjadi tanda-tanda kebesaran Allah (آيات الله في الكون) yang disebutkan 1400 tahun lalu dalam Al-Qur’an, sebelum ilmu meteorologi modern berkembang.

Allah berfirman:

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.”

(QS. Asy-Syura: 29)

Jadi?

Awan yang berat, petir yang menggelegar, dan hujan es adalah tanda-tanda kekuasaan Allah yang seharusnya meningkatkan iman kita, bukan hanya sekadar data sains.

Ayat-ayat ini memberikan inspirasi kepada kita untuk terus mengaitkan fenomena alam dengan keimanan, serta menyadari bahwa Islam tidak bertentangan dengan sains, justru mendahului penemuannya.

Scroll to Top