Gelombang Laut Dalam dalam Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
Ayat Al-Qur’an Terkait
Allah berfirman dalam surah An-Nur ayat 40:
“Atau (perbuatan orang-orang kafir) seperti gelap gulita di lautan yang dalam, diliputi oleh ombak yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang bertumpuk-tumpuk, apabila seseorang mengeluarkan tangannya, dia tidak dapat melihatnya, (dan) barang siapa yang tidak diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, maka tidaklah dia memiliki cahaya sedikit pun.”
(QS An-Nur 24:40)
Ayat ini secara metaforis menggambarkan kegelapan di laut dalam, ombak di atas ombak, dan awan yang menutupi cahaya, sebagai analogi terhadap kesesatan. Namun menariknya, deskripsi ini juga sejalan dengan penemuan ilmiah modern mengenai lapisan laut dalam dan sistem gelombangnya.
Penjelasan Ilmiah: Gelombang Laut Dalam
1. Kegelapan Laut Dalam
Menurut penelitian oseanografi:
Cahaya matahari hanya bisa menembus laut hingga kedalaman sekitar 200 meter. Di bawah kedalaman tersebut, tidak ada cahaya sama sekali. Laut terdalam bisa mencapai lebih dari 10.000 meter, dan seluruh area tersebut benar-benar gelap gulita.
Sumber: National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA)
2. Gelombang Di Atas Gelombang
Ayat tersebut menyebut: “ombak yang di atasnya ombak.”
Dalam ilmu kelautan, dikenal dua jenis gelombang:
Gelombang permukaan (surface waves): yang terlihat oleh mata manusia, disebabkan oleh angin. Gelombang dalam (internal waves): terjadi di bawah permukaan, antara lapisan air yang berbeda kerapatannya, dan tidak terlihat dari atas laut.
Gelombang dalam ini hanya diketahui melalui instrumen oseanografi modern, dan keberadaannya baru ditemukan pada abad ke-20. Fakta bahwa Al-Qur’an menyebut “gelombang di atas gelombang” merupakan indikasi luar biasa terhadap pengetahuan yang melampaui zaman.
Sumber: Knauss & Garfield, Introduction to Physical Oceanography
Makna Spiritual
Allah mengaitkan gelombang dan kegelapan laut dengan kesesatan spiritual: tanpa petunjuk Allah, manusia seperti tenggelam dalam laut kegelapan — tidak dapat melihat arah hidupnya. Ini menggambarkan urgensi cahaya iman dan hidayah dalam hidup manusia.
Hadis Terkait
Meskipun tidak ditemukan hadis spesifik yang membahas laut dalam, banyak hadis menggambarkan kebesaran ciptaan Allah di bumi dan lautan, mendorong umat Islam untuk merenungi alam sebagai tanda kekuasaan Allah.
“Renungkanlah ciptaan Allah dan jangan renungkan dzat-Nya, maka sungguh kalian tidak akan mampu.”
(HR. Abu Nu’aim dalam al-Hilyah)
Jadi?
Gelombang laut dalam sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an adalah salah satu contoh bagaimana kitab suci Islam memuat isyarat ilmiah yang terbukti benar seiring berkembangnya ilmu pengetahuan. Ini bukan hanya menambah keimanan, tetapi juga menunjukkan bahwa ilmu dan iman dapat berjalan selaras.
Referensi Ilmiah:
Knauss, J.A., & Garfield, N. (2016). Introduction to Physical Oceanography. NOAA (2021). Ocean Exploration Facts. Al-Qur’an Surah An-Nur:40. Harun Yahya. (2003). Scientific Miracles of the Quran.