Bagaimana Allah Menjaga Kemurnian Al-Qur’an Sepanjang Zaman: Penjelasan Berdasarkan Wahyu dan Sejarah

3duniaindigo.com

Saya Jawab:

1. Allah Sendiri Menjamin Keaslian dan Kemurnian Al-Qur’an

Allah SWT secara tegas menyatakan bahwa Dialah yang menurunkan Al-Qur’an, dan Dia pula yang akan menjaganya dari perubahan, tambahan, maupun pengurangan.

Surat Al-Hijr ayat 9:

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

Ayat ini adalah janji ilahi, bukan sekadar pernyataan biasa. Maka setiap usaha yang ingin merusak atau mengubah Al-Qur’an pasti akan gagal, karena Allah langsung yang menjaga kemurniannya.

2. Tidak Ada Revisi dalam Makna Al-Qur’an

Jika ada catatan sejarah di Mesir atau tempat lain yang menyebutkan adanya “penyesuaian” mushaf, itu bukanlah revisi isi wahyu, melainkan:

Penyempurnaan tanda baca (harakat) Penyeragaman bacaan (qira’at) tertentu dari yang masih sah secara sanad dan mutawatir

Contoh sejarah:

Pada masa Utsman bin Affan RA, mushaf-mushaf yang berbeda bacaan ditertibkan menjadi Mushaf Utsmani, agar tidak terjadi perpecahan. Ini bukan revisi wahyu, tapi penyeragaman tulisan resmi sesuai qira’ah Quraisy, sebagaimana Rasulullah SAW terima dari Jibril.

Hadits riwayat Bukhari no. 4987:

“Utsman berkata: Jika kalian berbeda dalam bacaan, maka tulislah dengan bahasa Quraisy, karena Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa mereka.”

3. Penulisan dan Penghafalan Menjamin Kemurnian

Al-Qur’an adalah satu-satunya kitab suci yang:

Dihafalkan oleh jutaan orang (hafidz/hafidzah) sejak zaman Nabi Ditulis oleh para sahabat langsung, seperti Zaid bin Tsabit RA Dikonfirmasi ulang oleh Rasulullah SAW setiap tahun bersama Jibril (dikenal dengan istilah “Al-‘Ardh Al-Akhirah” di akhir hayat beliau)

Hadits riwayat Bukhari no. 4998:

“Jibril menelaah (muraja’ah) Al-Qur’an bersama Nabi setiap tahun sekali. Namun di tahun wafatnya Nabi, Jibril menelaahnya dua kali.” (HR. Bukhari)

4. Qira’at Beragam, Tapi Semua Asli dan Bersanad

Al-Qur’an memiliki beberapa bacaan (qira’at) yang semuanya berasal dari Rasulullah SAW. Misalnya, qira’at Hafsh, Warsh, Qalun, dan lainnya. Semuanya:

Punya sanad sampai ke Nabi Tidak mengubah makna pokok Merupakan bentuk kemudahan Allah, sebagaimana sabda Nabi:

Hadits riwayat Bukhari dan Muslim:

“Al-Qur’an diturunkan atas tujuh huruf. Bacalah sesuai yang mudah bagi kalian.” (HR. Bukhari no. 4991, Muslim no. 819)

5. Tidak Pernah Ada Al-Qur’an yang Direvisi Seperti Kitab Lain

Berbeda dengan kitab lain yang:

Tidak dijaga oleh para pengikutnya Mengalami ratusan versi dan penghapusan ayat Ditulis ratusan tahun setelah nabi wafat

Al-Qur’an:

Ditulis dan dihafal semenjak masa Nabi Dikonfirmasi ulang setiap Ramadan Tidak ada satu huruf pun yang berubah hingga hari ini

Kesimpulan:

🔹 Tidak ada bukti sahih dan otentik bahwa Al-Qur’an pernah direvisi. Yang terjadi hanyalah penyeragaman mushaf dan pelafalan, bukan perubahan wahyu.

🔹 Al-Qur’an adalah kitab suci paling autentik dalam sejarah umat manusia, dijaga langsung oleh Allah melalui hafalan, tulisan, sanad, dan komunitas ilmuwan yang luar biasa.

🔹 Tuduhan revisi hanyalah misinformasi atau upaya membingungkan umat, dan dapat diluruskan melalui kajian sejarah, tafsir, dan ilmu qira’at.

Scroll to Top