Benarkah Islam Memerangi Non-Muslim? Penjelasan Jujur QS At-Taubah: 29

3duniaindigo.com

Surah At-Taubah (9:29) berbunyi:

“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, serta tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya, dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang telah diberi Kitab, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.” (QS. At-Taubah: 29)

Penjelasan Ayat

Ayat ini turun dalam konteks hubungan antara umat Islam dan ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) yang berada di luar komunitas Muslim. Beberapa poin penting dari ayat ini :


1. Konteks Peperangan
• Ayat ini berbicara tentang perang yang dilakukan umat Islam terhadap mereka yang menolak ajaran Islam dan berperang melawan kaum Muslim.
• Ini bukan perintah untuk menyerang secara agresif, melainkan untuk melindungi umat Islam dan membangun tatanan masyarakat yang adil.


2. Kewajiban Membayar Jizyah
• Jizyah adalah pajak yang dikenakan kepada non-Muslim yang hidup dalam wilayah kekuasaan Islam. Ini adalah bentuk perlindungan bagi mereka, di mana mereka diberikan kebebasan beragama dan dilindungi dari serangan musuh.
• Jizyah juga merupakan pengganti kewajiban militer yang hanya dibebankan kepada kaum Muslim.


3. Keadaan Tunduk dan Patuh
• “Dalam keadaan tunduk” di sini tidak berarti penghinaan, tetapi lebih kepada penerimaan terhadap hukum yang berlaku di negara Islam. Mereka hidup di bawah perlindungan pemerintahan Islam dan wajib mematuhi peraturan yang ada, sebagaimana warga negara lainnya.


4. Tujuan Perdamaian
• Ayat ini memberikan alternatif selain perang: jika mereka membayar jizyah, mereka dapat hidup dalam damai dan bebas mempraktikkan agama mereka. Islam tidak memaksakan keyakinan kepada siapa pun (lihat QS. Al-Baqarah: 256 – “Tidak ada paksaan dalam agama”).

Pelajaran yang Dapat Diambil
1. Toleransi dan Keadilan
Ayat ini menunjukkan bahwa Islam memberikan pilihan yang adil kepada orang-orang non-Muslim yang hidup dalam wilayah Muslim: mereka bebas beragama dan dilindungi dengan syarat memenuhi kewajiban tertentu.


2. Perlindungan Non-Muslim
Dalam sejarah, banyak ahli kitab yang hidup damai dan sejahtera di bawah pemerintahan Islam dengan membayar jizyah. Ini menunjukkan bahwa Islam menghargai perbedaan keyakinan dan melindungi hak-hak non-Muslim.


3. Keseimbangan Antara Perdamaian dan Ketegasan
Islam mengajarkan keseimbangan antara mempertahankan kedaulatan hukum dan menawarkan perdamaian kepada mereka yang bersedia hidup damai di bawah pemerintahan Islam.

Ayat ini sering disalahpahami jika tidak dilihat dalam konteks sejarah dan tata aturan masyarakat pada masa Nabi Muhammad ﷺ. Namun, jika dipahami dengan benar, ayat ini mengandung prinsip keadilan, perlindungan, dan kedamaian dalam berinteraksi dengan komunitas non-Muslim.

Scroll to Top