“Benarkah Umat Islam Menyembah Ulama dan Mengabaikan Al-Qur’an? Ini Jawaban dari Al-Qur’an, Hadis, dan Logika!”
Saya Jawab:
- Tuduhan bahwa pengikut Muhammad tidak sadar dirinya kafir dan mengabaikan Al-Qur’an (QS. Al-Furqan: 30)
Ayat yang dikutip benar adanya, namun pemahaman dan konteksnya telah diputarbalikkan.
Makna Ayat:
“Berkatalah Rasul, ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Qur’an ini sesuatu yang tidak diacuhkan.’” (QS. Al-Furqan: 30)
Konteks ayat ini adalah pengaduan Nabi Muhammad SAW terhadap kaum musyrikin Quraisy yang menolak, mengejek, dan berpaling dari Al-Qur’an—bukan kepada umat Islam yang taat.
Tafsir Ibn Katsir: Ayat ini merupakan keluhan Nabi terhadap mereka yang tidak membaca, tidak memahami, tidak mengamalkan, dan tidak menghormati Al-Qur’an.
Bahkan umat Islam diberi perintah:
“Berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah (Al-Qur’an), dan janganlah kamu bercerai-berai…” (QS. Ali Imran: 103)
- Tuduhan bahwa Muhammad melarang menjadikan ulama sebagai Tuhan selain Allah dan Al-Masih (QS. At-Taubah: 31)
Ayat yang dikutip juga benar, tetapi lagi-lagi konteksnya tentang umat terdahulu, bukan umat Islam.
“Mereka menjadikan orang-orang alim (Yahudi), dan rahib-rahibnya (Nasrani) sebagai Tuhan selain Allah, dan (juga) Al-Masih putra Maryam…”
(QS. At-Taubah: 31)
Penjelasan dalam Hadis:
Ady bin Hatim (mantan penganut Nasrani) bertanya kepada Rasulullah:
“Kami tidak menyembah mereka (rahib/pemuka agama)!”
Rasulullah menjawab:
“Bukankah mereka menghalalkan sesuatu yang diharamkan Allah, lalu kalian menghalalkannya? Dan mereka mengharamkan yang dihalalkan Allah, lalu kalian ikut mengharamkannya?”
(HR. Tirmidzi no. 3095 – hasan)
Jadi maksud ayat ini adalah: mengikuti ulama atau pemuka agama secara membabi buta dalam menentang syariat Allah, itulah yang disebut seperti menyembah mereka.
Dalam Islam, ulama adalah penjaga ilmu, bukan “tuhan kecil” — mereka diikuti selama sesuai Al-Qur’an & Sunnah, bukan ditaati secara mutlak.
Islam Melarang Kultus Individu
“Katakanlah: Aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Esa…” (QS. Al-Kahfi: 110)
Ini bukti bahwa Islam tidak membenarkan kultus Nabi Muhammad SAW, apalagi ulama.
Titik Temu dengan Kitab Sebelumnya (Perjanjian Lama & Baru)
1. Larangan Menyembah Selain Allah
“Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.” (Keluaran 20:3)
“Kamu harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah kamu berbakti!” (Matius 4:10)2. Yesus Tidak Menuntut Disembah
“Mengapa engkau menyebut aku baik? Tidak ada yang baik selain Allah saja.” (Markus 10:18)
Sama seperti Nabi Muhammad, Yesus pun mengajarkan tauhid, dan tidak menyuruh menyembah dirinya atau rahib/pemuka agama.
Ilmu Pengetahuan Mendukung Islam
Al-Qur’an menuntun untuk menggunakan akal dan ilmu, bukan ikut-ikutan buta:
“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (QS. Az-Zumar: 42)
Umat Islam yang berpikir kritis tidak menyembah ulama, justru memilah pendapat berdasarkan dalil, bukan kultus pribadi.
Kesimpulan:
1. Ayat-ayat yang dikutip dalam gambar tidak salah secara tulisan, tapi salah dalam tafsir dan arah tuduhan.
2. Umat Islam tidak menyembah ulama maupun Nabi Muhammad SAW, karena syariat Islam melarang secara eksplisit.
3. Menyebut umat Islam sebagai kafir karena menghormati ulama adalah tuduhan sembrono tanpa dasar ilmiah dan dalil.
4. Dalam Kristen dan Yahudi juga dilarang menyembah manusia, termasuk rahib dan nabi.