Surah Al-Anfal (8:69) berbunyi:
“Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil itu, sebagai sesuatu yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Anfal: 69)
Penjelasan Ayat
1. Konteks Ayat
• Ayat ini turun setelah Perang Badar, pertempuran besar pertama antara kaum Muslim dan kaum musyrikin Mekkah. Dalam perang tersebut, kaum Muslim memperoleh kemenangan dan banyak harta rampasan perang (ghanimah).
• Sebelumnya, ada keraguan dan perdebatan di kalangan kaum Muslim mengenai status hukum harta rampasan tersebut.
2. Kehalalan Harta Rampasan Perang
• “Makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil itu”: Allah memberikan izin kepada kaum Muslim untuk memanfaatkan harta rampasan perang. Ini merupakan penegasan bahwa harta tersebut halal bagi mereka, selama diperoleh dalam konteks peperangan yang sah dan dengan aturan yang ditetapkan.
• Sebelumnya, dalam tradisi Arab kuno, harta rampasan perang sering menjadi sumber konflik. Islam kemudian mengatur penggunaannya dengan jelas dan adil.
3. Perintah untuk Bertakwa
• “Bertakwalah kepada Allah”: Meskipun harta rampasan diperbolehkan, kaum Muslim tetap diperintahkan untuk bertakwa dan tidak melampaui batas dalam memanfaatkan kekayaan tersebut.
• Takwa juga mengingatkan kaum Muslim agar tidak serakah atau bersikap tidak adil dalam pembagian rampasan perang.
4. Sifat Allah yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang
• Penutup ayat ini menegaskan sifat Allah yang penuh pengampunan dan kasih sayang. Ini mengisyaratkan bahwa jika kaum Muslim sebelumnya melakukan kesalahan dalam memahami atau menggunakan harta rampasan perang, Allah akan mengampuni mereka selama mereka bertakwa dan menaati aturan-Nya.
Pelajaran yang Dapat Diambil
1. Kehalalan dan Keadilan dalam Harta
Islam mengatur segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal harta rampasan perang, untuk memastikan keadilan dan kehalalan dalam penggunaannya.
2. Pentingnya Takwa dalam Mengelola Kekayaan
Harta duniawi, termasuk harta rampasan perang, harus dimanfaatkan dengan penuh rasa tanggung jawab dan ketakwaan kepada Allah.
3. Pengampunan dan Kasih Sayang Allah
Allah Maha Pengampun terhadap kesalahan yang dilakukan oleh hamba-Nya selama mereka bertobat dan kembali ke jalan-Nya yang lurus.
Ayat ini menegaskan pentingnya mengikuti aturan Allah dalam segala aspek kehidupan, serta mengingatkan bahwa keberhasilan duniawi tidak boleh membuat seseorang melupakan ketakwaan dan keadilan.