
Apakah Perjanjian Baru (PB) itu asli atau tidak? Jika asli, mengapa tidak ditulis saat Yesus masih hidup?
Penjelasan berikut akan menjawab dari sisi sejarah, isi kitab, dan logika wahyu, lalu berkaitan juga dengan ayat-ayat dari Taurat (Torah) Zabur (Mazmur) Injil (ajaran asli Isa/Yesus) Perjanjian Lama (PL) Perjanjian Baru (PB) Dan ditambahkan perspektif Islam
1. APA ITU PERJANJIAN BARU (PB)?
PB terdiri dari 27 kitab, termasuk empat Injil kanonik (Matius, Markus, Lukas, Yohanes), Kisah Para Rasul, surat-surat Paulus, dan Wahyu. Ditulis bukan oleh Yesus, dan bukan ketika Yesus masih hidup. Ditulis puluhan tahun setelah Yesus wafat (± antara tahun 50–110 M), oleh berbagai penulis yang tidak semuanya saksi langsung.
2. FAKTA HISTORIS: PB DITULIS SETELAH YESUS TIADA
Tidak ada satu pun kitab Perjanjian Baru yang ditulis saat Yesus masih hidup.
Yesus sendiri tidak pernah memerintahkan menulis kitab, berbeda dengan Musa (Taurat) dan Daud (Zabur).
Matius, Markus, Lukas, Yohanes ditulis antara ± 70–100 Masehi, yaitu sekitar 40–70 tahun setelah Yesus tiada.
Injil asli (wahyu kepada Yesus) tidak ditemukan, yang ada hanyalah Injil versi para penulis, bukan Injil Isa.
3. APAKAH DALAM KITAB-KITAB SEBELUMNYA ADA PETUNJUK TENTANG DITURUNKANNYA PB?
A. Taurat (Torah):
Ulangan 4:2
“Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu, dan janganlah kamu menguranginya…”
Ulangan 12:32
“Segala perkara yang aku perintahkan kepadamu, haruslah kamu lakukan: jangan engkau menambahinya dan jangan menguranginya.”
Ini adalah larangan keras menambah-nambahi wahyu — prinsip ini dilanggar oleh munculnya kitab-kitab baru setelah Yesus.
B. Zabur (Mazmur):
Mazmur 119:89
“Untuk selama-lamanya, ya TUHAN, firman-Mu tetap teguh di surga.”
Mazmur 119:160
“Dasar firman-Mu adalah kebenaran, dan segala hukum-hukum-Mu yang adil adalah untuk selama-lamanya.”
Tidak ada perintah atau nubuat bahwa kitab baru (PB) akan diturunkan setelah Yesus.
C. Perjanjian Lama (Kitab Nabi-Nabi):
Yesaya 8:20
“Carilah petunjuk dari hukum dan kesaksian! Jika orang tidak berbicara sesuai dengan perkataan ini, maka baginya tidak ada fajar.”
Ajaran baru yang tidak sesuai Taurat dianggap gelap (tidak ada fajar).
D. Perjanjian Baru itu Sendiri Bertentangan Tentang Dirinya Sendiri
Lukas 1:1–3
“Teofilus yang mulia, banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita… Maka aku memutuskan untuk menuliskannya juga dengan teratur…”
Penulis mengakui menulis berdasarkan usaha pribadi, bukan karena wahyu Tuhan langsung.
2 Timotius 3:16 (sering dijadikan pembenaran keaslian PB):
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat…”
Tapi “segala tulisan” di sini mengacu pada Kitab Suci saat itu — yaitu Taurat dan Nabi-Nabi, karena PB belum ada saat itu!
4. AJARAN YESUS TIDAK PERNAH MENYURUH MENULIS INJIL
Matius 28:19–20
“Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku… ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan…”
Tidak ada kalimat: “Tuliskan ajaran-Ku menjadi Injil.”
Yesus menyampaikan ajaran secara lisan, bukan tulisan — sesuai tradisi para nabi sebelumnya.
5. PERSPEKTIF ISLAM:
QS. Al-Imran: 48
“Dan Allah akan mengajarkan kepadanya (Isa) Al-Kitab, Al-Hikmah, Taurat dan Injil.”
QS. Al-Maidah: 46
“Dan Kami telah memberikan kepadanya (Isa) Injil… di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, dan membenarkan kitab sebelumnya, yaitu Taurat.”
Islam meyakini bahwa ada Injil sejati yang diberikan Allah kepada Isa, namun bukan Injil Matius, Markus, Lukas, Yohanes.
QS. Al-Baqarah: 79
“Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis kitab dengan tangan mereka sendiri lalu berkata: ‘Ini dari Allah’…”
Kritik tajam terhadap kitab-kitab buatan manusia yang diklaim sebagai wahyu.

Perjanjian Baru bukanlah wahyu yang diturunkan kepada Yesus, melainkan tulisan-tulisan yang dibuat puluhan tahun setelahnya oleh berbagai penulis. Tidak satu pun dari kitab PB ditulis saat Yesus masih hidup, dan Yesus pun tidak pernah memerintahkan penulisan kitab tersebut. Maka, keaslian Perjanjian Baru sebagai wahyu patut dipertanyakan, apalagi jika dibandingkan dengan standar keaslian kitab suci menurut Taurat, Injil, dan Al-Qur’an