Fakta dari Sejumlah Kitab Suci : Benarkah Paulus adalah rasul asli atau palsu?

3duniaindigo.com

Benarkah Paulus adalah rasul asli atau palsu?

Dalam Kristen, Paulus (Saulus dari Tarsus) dianggap sebagai salah satu rasul besar. Tapi sebagian besar ajaran Kristen modern (terutama tentang trinitas, penebusan dosa, penghapusan hukum Taurat, dll.) sangat dipengaruhi oleh tulisan-tulisan Paulus, bukan dari Yesus (Isa ‘alaihis salam) sendiri.

1. Kitab Taurat & Perjanjian Lama:

Taurat (Torah) dan kitab-kitab Nabi (Perjanjian Lama) tidak pernah menyebut nama Paulus. Ini normal, karena Paulus hidup jauh setelah kitab-kitab itu ditulis. Tapi prinsip untuk menguji keabsahan nabi atau rasul disebut jelas:

Ujian Seorang Nabi Palsu:

Ulangan 13:1-3 (Taurat)

“Apabila di tengah-tengahmu muncul seorang nabi… dan ia memberitahukan kepadamu tanda atau mujizat, dan… terjadi, tetapi ia berkata: ‘Mari kita mengikuti allah lain…’, maka janganlah engkau mendengarkan perkataan nabi itu…”

Ulangan 18:20

“Tetapi nabi yang terlalu berani menyampaikan suatu perkataan atas nama-Ku, yang tidak Kuperintahkan… nabi itu harus mati.”

Yeremia 23:16

“Janganlah kamu mendengarkan perkataan nabi-nabi yang bernubuat kepadamu… Mereka mengatakan penglihatan dari hati mereka sendiri, bukan dari mulut TUHAN.”

Prinsip di sini: Jika seseorang mengajarkan ajaran baru yang bertentangan dengan wahyu sebelumnya, maka dia adalah nabi palsu.

2. Kitab Zabur (Mazmur)

Kitab Mazmur (Zabur) adalah kumpulan doa dan pujian. Tidak ada referensi langsung ke Paulus, namun ajarannya sejalan dengan hukum Taurat, bukan penghapusan hukum seperti yang Paulus ajarkan.

Mazmur 119:142

“Hukum-Mu adalah kebenaran.”

Mazmur 119:160

“Dasar firman-Mu adalah kebenaran, dan segala hukum-hukum-Mu yang adil adalah untuk selama-lamanya.”

Zabur menekankan bahwa hukum Tuhan bersifat abadi, bertentangan dengan ajaran Paulus yang menyatakan hukum telah batal (lihat bagian berikut).

3. Injil & Perjanjian Baru:

Di sinilah kontroversi Paulus menjadi sangat penting.

A. Ajaran Yesus (Isa) vs Paulus:

👍🏻Ajaran Isa a.s. (Yesus):

Matius 5:17-19

“Janganlah kamu menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakan, melainkan untuk menggenapinya… sampai langit dan bumi lenyap, satu iota pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat…”

Yesus menegaskan hukum Taurat tetap berlaku.

❌ Ajaran Paulus:

Roma 3:28

“Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, bukan karena melakukan hukum Taurat.”

Galatia 2:16

“…bahwa manusia tidak dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat…”

Roma 7:6

“…kita telah dibebaskan dari hukum Taurat…”

Paulus menyatakan hukum Taurat tidak berlaku lagi, dan cukup beriman saja (doktrin “justification by faith”).

🛑 Ini kontradiktif langsung dengan ucapan Yesus dalam Injil.

B. Status Kerasulan Paulus:

Kisah Para Rasul 9 (Klaim Paulus menjadi rasul setelah “melihat cahaya dari langit” saat di jalan ke Damsyik).

Galatia 1:1

“Dari Paulus, seorang rasul — bukan dari manusia, bukan pula oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus…”

Paulus mengangkat dirinya sendiri sebagai rasul. Berbeda dengan 12 rasul asli yang ditunjuk langsung oleh Yesus semasa hidupnya.

Kisah Para Rasul 1:21-22

“…seorang harus ditambahkan kepada kami menjadi saksi tentang kebangkitan-Nya. Ia harus merupakan seorang dari mereka yang senantiasa bersama-sama dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami…”

Syarat menjadi rasul adalah hidup bersama Yesus, sedangkan Paulus tidak pernah bertemu Yesus secara langsung.

4. Perspektif Islam (Al-Qur’an dan Hadis):

📖 Al-Qur’an:

👍🏻Isa adalah nabi dan rasul sejati.

QS. Maryam: 30

“Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi.”

👍🏻Para pengikut sejati Yesus disebut Hawariyyin (murid-murid Yesus), bukan Paulus.

QS. As-Saff: 14

“Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong-penolong agama Allah, seperti ketika Isa berkata kepada Hawariyyin: Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku kepada Allah?…”

Paulus tidak pernah disebut, dan bukan bagian dari Hawariyyin.

Jadi?

Paulus bukan rasul sejati menurut standar Taurat, Injil, dan Islam. Ia menciptakan ajaran baru yang menyimpang dari syariat asli Nabi Isa.

Tambahan Ayat dari Perjanjian Baru yang Mengindikasikan Penolakan terhadap Paulus:

2 Korintus 11:13

“Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus.”

Ini justru bisa dikembalikan pada Paulus sendiri, karena dia sering membela dirinya sendiri sebagai rasul — sesuatu yang rasul sejati tak perlu lakukan.

Wahyu 2:2

“…engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi mereka bukan rasul, dan engkau mendapati bahwa mereka pendusta.”

Dalam meneliti keaslian ajaran, kita tidak boleh hanya menerima klaim seseorang bahwa ia utusan Tuhan. Kita harus mengujinya dengan firman sebelumnya. Jika Paulus mengajarkan ajaran yang bertentangan dengan Taurat dan Injil asli, maka ia harus ditolak — sebagaimana standar yang ada dalam Taurat, Injil, bahkan Qur’an. Maka, klaim kerasulan Paulus tidak dapat diterima secara objektif, kecuali dengan menolak ajaran para nabi sebelumny

Scroll to Top