
Hadits Tentang Dosa dan Ampunan Allah – Antara Salah Paham dan Rahmat Ilahi” (Hadits Muslim No. 2749)
SAYA JAWAB: Tentang Hadits “Jika kalian tidak berdosa, Allah akan hilangkan kalian”
Hadits ini sering disalahpahami oleh sebagian kalangan non-Muslim, bahkan sebagian Muslim yang belum memahami konteksnya dengan benar. Mereka menganggap bahwa Islam “mendorong manusia untuk berdosa agar Allah bisa mengampuni”, dan bahwa hadits ini menunjukkan absurditas ajaran Islam. Ini tentu kesimpulan yang keliru.
Berikut Makna Hadits yang Sebenarnya (HR. Muslim no. 2749)
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya kalian tidak berdosa, niscaya Allah akan melenyapkan kalian dan mendatangkan suatu kaum yang berdosa, lalu mereka memohon ampunan kepada Allah dan Allah pun mengampuni mereka.”
SAYA JELASKAN: Ini Bukan ajakan berbuat dosa, tetapi gambaran sifat Maha Pengampun Allah.
1. Makna hadits bukan anjuran berbuat dosa, tetapi menjelaskan hakikat manusia sebagai makhluk yang tidak luput dari kesalahan, dan betapa luasnya ampunan Allah.
2. Hadits ini memuliakan tobat, bukan memuliakan dosa.
3. Jika manusia tidak berdosa sama sekali, maka tidak akan tampak betapa pengampunnya Allah, dan tidak akan ada lagi aspek rahmat dan kasih sayang-Nya yang relevan dengan kehidupan hamba.
DALIL DALAM AL-QUR’AN: Allah Maha Pengampun & Mencintai Orang yang Bertobat
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan mencintai orang-orang yang menyucikan diri.”
QS. Al-Baqarah: 222
“Katakanlah, wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya…”
QS. Az-Zumar: 53
“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan atau menzalimi dirinya, kemudian dia memohon ampunan kepada Allah, niscaya dia akan mendapatkan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
QS. An-Nisa: 110
HADITS PENDUKUNG:
“Setiap anak Adam itu berdosa. Dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertobat.”
(HR. Tirmidzi no. 2499)
EANALOGI ILMIAH & PSIKOLOGI:
• Dalam psikologi, dikenal konsep self-forgiveness dan moral development: manusia belajar dari kesalahan.
• Tanpa kesalahan, tidak akan ada ruang pertumbuhan moral dan kesadaran batin.
• Memaafkan adalah ciri orang berjiwa tinggi. Maka, Tuhan pun Maha Pengampun dan tidak menolak taubat siapa pun.
Penutup:
Manusia memang diciptakan dengan potensi salah dan lupa, namun kemuliaan manusia adalah ketika ia menyadari kesalahannya dan kembali kepada Allah. Inilah nilai dari hadits tersebut — bukan pembenaran dosa, tapi pengingat bahwa Allah Maha Penerima Taubat.