Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 36 memiliki hubungan dengan kelahiran Nabi Isa A.S. karena ayat ini membahas tentang Maryam (ibunda Nabi Isa A.S.), yang merupakan bagian dari silsilah Nabi Isa A.S..
Bunyi Surah Ali Imran Ayat 36 (QS 3:36):
فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَىٰ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنْثَىٰ وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Terjemahan:
“Maka ketika melahirkannya, ia (istri Imran) berkata, ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan.’ Padahal Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya, dan laki-laki tidaklah seperti perempuan. ‘Sesungguhnya aku telah menamainya Maryam, dan aku mohon perlindungan-Mu untuknya dan anak keturunannya dari (gangguan) setan yang terkutuk.’”
Hubungan QS 3:36 dengan Silsilah Nabi Isa A.S.
1. Ayat ini berbicara tentang kelahiran Maryam, ibu Nabi Isa A.S.
• Ibu Maryam, yaitu Hannah (istri Imran), bernazar bahwa anaknya akan didedikasikan untuk beribadah kepada Allah.
• Namun, ia terkejut karena melahirkan seorang perempuan, sedangkan saat itu yang biasanya dijadikan pelayan rumah ibadah adalah laki-laki.
• Allah memilih Maryam untuk menjadi ibu dari seorang nabi yang lahir tanpa ayah, yaitu Nabi Isa A.S.
2. Maryam berasal dari keturunan Nabi Ya’qub A.S.
• Ayahnya, Imran, adalah keturunan Nabi Dawud A.S., yang juga keturunan Nabi Ibrahim A.S.
• Ini menguatkan bahwa Nabi Isa A.S. berasal dari Bani Israel, bukan dari keturunan Nabi Ismail A.S.
3. Doa perlindungan bagi Maryam dan keturunannya dari gangguan setan.
• Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad S.A.W. bersabda bahwa hanya Nabi Isa A.S. dan Maryam yang tidak disentuh oleh setan saat lahir, karena doa ibunya dalam ayat ini dikabulkan.
Kesimpulan:
• QS 3:36 berkaitan dengan silsilah Nabi Isa A.S. karena membahas kelahiran Maryam, ibunya.
• Nabi Isa A.S. bukan saudara Nabi Musa A.S., tetapi mereka berasal dari satu nenek moyang, yaitu Nabi Ya’qub A.S.
• Nabi Isa A.S. tidak hidup di zaman Fir’aun, tetapi di zaman Romawi.
Jadi, ayat ini menunjukkan bahwa kelahiran Nabi Isa A.S. adalah bagian dari rencana besar Allah, dimulai dari kelahiran Maryam yang suci dan dipilih untuk menjadi ibu seorang nabi yang lahir tanpa ayah.