Kenapa ada Firaun di dalam Al Quran?

3duniaindigo.com

Kenapa ada Firaun di dalam Al Quran?

Saya jawab berdasar Al Quran, PL & PB :

Apakah “Fir‘aun” adalah Nama atau Gelar?

Dalam Al-Qur’an, kata “Fir‘aun” disebut bukan sebagai nama pribadi, tetapi sebagai gelar untuk raja-raja Mesir kuno, sama seperti “Kaisar” di Romawi atau “Firaun” dalam sejarah Mesir.

Bukti Al-Qur’an:
Al-Qur’an menyebut “Fir‘aun” sebanyak 74 kali, tetapi tidak pernah menyebut nama pribadi raja Mesir (seperti Ramses atau lainnya). Allah hanya menyebutnya sebagai “Fir‘aun”, yang berarti penguasa zalim Mesir pada masa Nabi Musa ‘alaihis salam.

Contoh ayat:
“Pergilah kamu berdua kepada Fir‘aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas.”
(QS. Taha: 43)

“Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang bersamanya semuanya. Dan Kami tenggelamkan Fir‘aun beserta pengikut-pengikutnya…”
(QS. Asy-Syu‘ara: 65-66)

Ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an sangat teliti. Allah tidak menyebut nama pribadi karena:
1. Tujuannya adalah pelajaran moral, bukan kronologi sejarah.
2. Gelar itu sudah cukup untuk menunjukkan siapa yang dimaksud.
3. Ini sesuai juga dengan kebiasaan kitab-kitab suci sebelumnya, seperti Taurat dan Injil.

Fir’aun dalam Alkitab (Perjanjian Lama dan Baru)

Dalam Kitab Taurat (yang merupakan bagian dari Perjanjian Lama), kata “Pharaoh” (Fir‘aun) juga digunakan bukan sebagai nama pribadi, melainkan gelar umum untuk raja Mesir.

Contohnya:
“Kemudian Tuhan berfirman kepada Musa: Pergilah menghadap Firaun…”
(Keluaran 7:1, Perjanjian Lama)

“Firaun berkata: Siapa Tuhan itu yang harus kudengarkan perkataan-Nya?”
(Keluaran 5:2)

Catatan penting: Bahkan Perjanjian Lama dan Baru pun tidak menyebutkan nama pribadi Fir‘aun. Jadi, jika Al-Qur’an menyebut “Fir‘aun” sebagai gelar, itu konsisten dan tidak salah, dan bukan bukti bahwa Al-Qur’an bukan firman Allah.

Konteks Sejarah: Fir‘aun dan Hikmah Penyebutannya

Allah menyebut Fir‘aun dalam Al-Qur’an bukan untuk sejarah detail, tetapi agar manusia:
• Tidak menyombongkan diri seperti Fir‘aun.
• Tidak menolak kebenaran seperti Fir‘aun.
• Mengambil pelajaran dari azab Allah terhadap penguasa yang dzalim.

“Maka Kami hukum dia dan bala tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut. Maka lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang yang zalim itu.”
(QS. Al-Qashash: 40)

Hadits Nabi Terkait Fir‘aun

Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya manusia yang paling keras siksaannya pada hari kiamat adalah penguasa yang dzalim.”
(HR. Ahmad, no. 20607)

Dan dalam banyak hadits lain, Nabi ﷺ menjelaskan bahwa kisah Fir‘aun adalah peringatan bagi umat manusia akan akibat kesombongan dan kezaliman.

Jadi?
1. Kata Fir‘aun dalam Al-Qur’an adalah gelar, bukan nama pribadi. Ini konsisten dengan kitab-kitab sebelumnya (Taurat dan Injil).
2. Al-Qur’an menyebutkan Fir‘aun sebagai pelajaran moral, bukan sebagai data sejarah rinci.
3. Ini tidak bertentangan dengan keimanan bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah, justru menjadi bukti bahwa Al-Qur’an menyampaikan kebenaran dengan cara paling tepat dan penuh hikmah.

Scroll to Top