Saya jawab berdasar Al Quran, PL & PB :
Dalam Islam, Allah SWT adalah ZAT YANG MAHA NYATA, meskipun tidak bisa diindra secara fisik oleh manusia di dunia ini, karena keterbatasan akal dan jasad manusia.
DALIL-DALIL ISLAM:
- Allah Maha Nyata meski tidak terlihat:
“Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.”
(QS. Al-An’am: 103)
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
(QS. Asy-Syura: 11)
Allah bukan makhluk, bukan benda, bukan materi—maka tidak terikat hukum fisika seperti terlihat oleh mata atau disentuh.
- Allah SWT menegaskan KE-NYATAAN-NYA:
“Apakah kamu merasa aman terhadap Zat yang di langit (Allah) bahwa Dia akan menjungkirbalikkan bumi bersama kamu…”
(QS. Al-Mulk: 16)
Ayat ini tegas menyebut Allah nyata dalam kekuasaan-Nya, walau bukan dalam bentuk materi.
HADITS PENGUAT:
“Sesungguhnya kalian tidak akan melihat Tuhan kalian sampai kalian mati.”
(HR. Muslim no. 183)
Hadits ini menegaskan bahwa Allah akan bisa dilihat kelak di akhirat oleh orang-orang beriman, bukan karena Allah “tidak nyata” di dunia, tetapi karena manusia belum diberi kemampuan melihat-Nya.
AYAT2 YANG SEJALAN DARI PERJANJIAN LAMA & BARU:
◾ Perjanjian Lama:
“Engkau tidak dapat melihat wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup.”
(Keluaran 33:20)
Ini sangat selaras dengan Al-Qur’an bahwa Allah tidak bisa dilihat di dunia.
Ini pun mengakui bahwa Allah itu di luar jangkauan fisik manusia, bukan berarti tidak nyata.
KESIMPULAN DARI SUDUT PANDANG ISLAM:
Allah SWT itu Maha Nyata, bukan dalam bentuk fisik, tapi dalam kekuasaan, kehendak, ciptaan, dan petunjuk-Nya.
Tidak bisa diindra bukan berarti tidak nyata. Justru jika Tuhan bisa dilihat dan disentuh di dunia ini, maka Dia bukan Tuhan yang Maha Agung.