
Al-Qur’an sering menyebut bahwa langit memiliki tujuh lapisan. Di masa turunnya wahyu, mungkin sulit dipahami apa maksudnya. Namun, ilmu pengetahuan modern memberi kita sudut pandang baru—bahwa langit tidaklah tunggal, melainkan berstruktur dan berlapis-lapis, baik secara fisik maupun atmosferik.
Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang Langit Bertingkat
QS Al-Mulk: 3
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.”
QS Nuh: 15
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat?”
QS Al-Baqarah: 29
“…Dia mengetahui segala sesuatu. Lalu Dia menuju kepada langit, dan menjadikannya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Bagaimana Ilmu Pengetahuan Memahaminya?
Terdapat beberapa pendekatan ilmiah untuk memahami konsep “langit berlapis” ini:
1. Lapisan Atmosfer Bumi
Atmosfer kita terdiri dari lapisan-lapisan yang berbeda berdasarkan ketinggian dan fungsi:

Totalnya 7 lapisan berbeda, sangat sejalan dengan istilah “tujuh langit”.
2. Langit sebagai Tingkatan Kosmos
Beberapa ilmuwan muslim seperti Fakhruddin Ar-Razi dan Imam Ghazali menafsirkan bahwa langit tidak hanya fisik, tapi juga struktur metafisis, seperti dimensi atau zona keberadaan.
Dalam sains modern:
Kita mengenal multiverse dan dimensi ruang-waktu Ada teori 7 dimensi tambahan di luar 3D + waktu (string theory)
3. Orbit & Galaksi Bertingkat
Jika “langit” dipahami sebagai ruang angkasa, maka struktur tata surya, galaksi, dan superklaster membentuk tingkat-tingkat kosmik yang lebih besar dan berlapis, hingga tak terhingga.
Hadits Terkait Langit Bertingkat
Rasulullah ﷺ dalam peristiwa Isra’ Mi’raj dikisahkan naik melewati langit demi langit, bertemu nabi-nabi di setiap tingkatan.
“…Ketika aku sampai di langit ketujuh, aku bertemu dengan Nabi Ibrahim…”
(HR. Bukhari & Muslim)
Hadits ini menguatkan ide langit sebagai tingkatan alam, bukan hanya atmosfer bumi, melainkan dimensi eksistensi yang bertingkat.
Hikmah Iman dan Refleksi Ilmiah
Penyebutan tujuh langit menunjukkan bahwa Al-Qur’an bukan sekadar kitab moral, tapi juga mengandung isyarat kosmologis. Ia membuka ruang bagi umat Islam untuk terus meneliti, merenung, dan membuktikan kebenaran ayat-ayat-Nya melalui sains.
“Kami akan perlihatkan tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap penjuru alam dan pada diri mereka sendiri, hingga jelaslah bahwa Al-Qur’an itu benar.”
(QS Fushshilat: 53)
Kesimpulan
Al-Qur’an menyebut langit berlapis-lapis sebanyak tujuh kali. Ilmu modern membuktikan atmosfer Bumi dan struktur langit memang berlapis dan berjenjang. Tafsir klasik, dimensi fisik, dan eksplorasi kosmos memperkuat keajaiban wahyu ini. Bukti ini menjadi salah satu tanda bahwa Al-Qur’an bersumber dari Tuhan Yang Maha Mengetahui, bukan karangan manusia.
Referensi:
Al-Qur’an & Tafsir Ibnu Katsir, Quraish Shihab NASA Earth Atmosphere Layers Buku “Al-Qur’an vs Modern Science” – Dr. Zakir Naik Tafsir Ar-Razi & Tafsir Al-Mishbah Artikel: Structure of Earth’s Atmosphere – ESA