“Meluruskan Fitnah terhadap Nabi Muhammad ﷺ dan Ayahnya: Klarifikasi Sejarah, Dalil, dan Fakta”
Saya jawab :
- Klaim: “Muhammad lahir 4 tahun setelah Abdullah wafat”
Fakta Sejarah: SALAH TOTAL.
Dalam kitab-kitab sirah terpercaya seperti:
• Ibnu Ishaq, Ibnu Hisyam, dan Al-Thabari disebutkan bahwa:
Nabi Muhammad ﷺ lahir sekitar 2 bulan setelah wafatnya ayah beliau, Abdullah bin Abdul Muththalib, bukan 4 tahun.
Hal ini juga disebut dalam banyak rujukan ulama klasik:
“Abdullah wafat saat Aminah masih hamil, atau sebagian mengatakan dalam keadaan hamil muda.”
— (Lihat: Sirah Ibnu Hisyam, Jilid 1)
Bahkan dalam sumber Barat seperti The Life of Muhammad oleh William Muir juga menyatakan hal yang sama.
- Klaim: “Zawaj al-Raht, pernikahan kelompok, dan seks bebas”
Fakta Sejarah: Distorsi dan manipulasi sumber.
Memang benar dalam zaman jahiliyah, ada berbagai jenis pernikahan, tetapi Islam datang untuk menghapusnya dan mengangkat kehormatan perempuan.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:
“Pernikahan pada masa jahiliyah ada empat macam… dan salah satunya adalah pernikahan yang sah seperti yang kita kenal dalam Islam.”
— (HR. Bukhari, no. 5127)
Namun, Aminah binti Wahb dan Abdullah bin Abdul Muththalib menikah secara sah dengan akad yang disaksikan keluarga.
Pernikahan ini disebutkan oleh:
• Ibnu Sa’ad dalam Thabaqat,
• Ibn Ishaq, dan
• Al-Zahabi dalam Tarikh al-Islam.
Jadi tuduhan tentang Aminah ikut “seks kelompok” adalah fitnah keji yang sangat bertentangan dengan fakta sejarah.
- Klaim: “Nama asli ayah Nabi adalah Abd Allat, bukan Abdullah”
Fakta Bahasa & Sejarah: Tidak ada bukti valid.
Nama Abdullah artinya “Hamba Allah”, dan merupakan nama yang sangat umum di kalangan Bani Hasyim, bahkan sebelum Islam.
Fakta: Nama Abdullah sudah digunakan oleh kaum hanif (orang-orang Makkah yang mengesakan Tuhan sebelum Islam datang), contohnya:
• Waraqah bin Nawfal,
• Zayd bin ‘Amr bin Nufail.
Tidak ada satu pun riwayat sahih yang menyatakan nama asli ayah Nabi adalah “Abd Allat”.
- Klaim: “Umat Muslim menggunakan nama Abdullah karena ‘menghina Allah’ jika pakai nama aslinya”
Fakta Akidah: Tuduhan tidak masuk akal.
Nama Abdullah adalah bentuk pemuliaan terhadap Allah sejak sebelum Islam. Bahkan Allah memuji nama ini untuk Rasulullah sendiri:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا…
“Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad)…”
— QS. Al-Isra’ ayat 1
Bahkan Allah menyebut para nabi dengan kata “Abd” sebagai kehormatan:
وَاذْكُرْ عَبْدَنَا دَاوُودَ — “Ingatlah hamba Kami Daud.” (QS. Sad: 17)
- Dari sudut pandang ilmiah & biologi:
Apakah mungkin seorang bayi lahir 4 tahun setelah ayahnya meninggal?
Tidak. Ilmiah dan medis, itu mustahil. Sperma tidak bisa bertahan di rahim selama 4 tahun. Sperma hanya bisa hidup maksimal 5 hari, dan janin akan lahir sekitar 9 bulan setelah pembuahan.
Jadi, secara medis pun mustahil Nabi Muhammad ﷺ lahir 4 tahun setelah wafatnya ayahnya. Maka, klaim tersebut tidak sah secara ilmu pengetahuan.
- Pendekatan Perjanjian Lama & Baru (Bible):
Yesus (Isa as) pun sering difitnah karena tidak diketahui siapa ayah biologisnya oleh orang-orang Yahudi:
Yohanes 8:41:
“Kami tidak dilahirkan dari perzinahan…”
Ini menunjukkan bahwa nabi-nabi terdahulu pun dituduh palsu, namun Allah tetap meninggikan derajat mereka.
- Penutup: Keutamaan Rasulullah ﷺ dalam Al-Qur’an
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
“Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar memiliki akhlak yang agung.”
— QS. Al-Qalam: 4
Justru Allah memuji Rasulullah ﷺ, bukan hanya karena garis keturunannya, tapi juga akhlak, kejujuran, dan risalah yang dibawa.
Jadi?
Semua klaim yang dituduhkan dalam tulisan itu:
❌ Gagal secara sejarah
❌ Gagal secara dalil agama
❌ Gagal secara ilmiah
❌ Gagal secara akal sehat