6. Al Quran QS 9:73 – “Perangilah orang-orang kafir dan munafik dan bersikap keras terhadap mereka…”
Ayat lengkap:
“Wahai Nabi! Perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah neraka Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.”
(QS. At-Taubah: 73)
Saya jawab:
Ayat ini sering disalahartikan seolah-olah Islam memerintahkan untuk memerangi semua orang kafir dan munafik secara fisik. Padahal, dalam ilmu tafsir, kata “perangi” (jāhid) di sini tidak selalu berarti perang fisik, tapi juga perjuangan dakwah, argumentasi, dan tindakan hukum jika membahayakan negara Islam.
Makna “perangi orang kafir dan munafik”:
Orang kafir dalam konteks ini adalah mereka yang mengangkat senjata dan memusuhi Islam. Orang munafik adalah yang berpura-pura masuk Islam tapi melakukan sabotase, pengkhianatan, dan propaganda berbahaya dari dalam.
Dalam tafsir Ibn Katsir, beliau menjelaskan:
“Perintah ini turun karena para munafik di Madinah bersekongkol dengan kaum kafir Mekah dan menjadi ancaman dalam negeri, sehingga Allah memerintahkan Rasul untuk bersikap tegas terhadap mereka.”
Dalam tafsir Al-Jalalayn, dijelaskan bahwa makna “jahid” (perangilah) meliputi jihad dengan lisan, hujjah, serta penegakan hukum. Tidak selalu berarti jihad perang.
💡 Ayat ini bukan justifikasi kekerasan sembarangan, tapi perintah ketegasan dalam menjaga stabilitas umat dan negara dari musuh luar dan pengkhianat dalam negeri.
Rasulullah ﷺ sendiri tidak pernah membunuh kaum munafik di Madinah secara fisik, tapi menghadapinya dengan hikmah dan diplomasi, seperti dalam kasus Abdullah bin Ubay.