Siapa yg menyuruh paulus utk mengubah pl dan tidak sepenuhnya menggunakan taurat sbg kitab suci?
Paulus sendiri yang mengajarkan bahwa hukum Taurat dalam Perjanjian Lama (PL) tidak lagi wajib diikuti oleh orang-orang yang beriman kepada Yesus. Tidak ada perintah langsung dari Yesus untuk mengubah atau menghapus hukum Taurat, tetapi Paulus mengambil inisiatif sendiri untuk menyesuaikan ajaran agar lebih bisa diterima oleh orang non-Yahudi (bangsa Romawi dan Yunani).
- Paulus Mengklaim Mendapat “Wahyu” Langsung dari Yesus
• Paulus bukan murid asli Yesus dan tidak pernah bertemu Yesus secara langsung saat Yesus masih hidup.
• Menurut kisahnya di Kisah Para Rasul 9:3-6, Paulus mengaku mendapat penglihatan Yesus dalam perjalanan ke Damaskus, di mana Yesus memerintahkannya untuk menjadi rasul bagi orang non-Yahudi.
• Setelah itu, Paulus mulai mengajarkan bahwa keselamatan tidak lagi bergantung pada hukum Taurat, tetapi cukup dengan iman kepada Yesus. - Paulus Menghapus Kewajiban Hukum Taurat
Dalam beberapa suratnya di Perjanjian Baru (PB), Paulus secara terang-terangan menyatakan bahwa hukum Taurat tidak lagi berlaku bagi pengikut Yesus:
• Roma 3:28 → “Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena melakukan hukum Taurat.”
• Galatia 2:16 → “Sebab tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus.”
• Kolose 2:14 → “Ia telah menghapus surat hutang yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib.”
Dengan ayat-ayat ini, Paulus mengajarkan bahwa pengikut Yesus tidak perlu lagi mengikuti hukum Taurat seperti sunat, makanan halal-haram, dan aturan lainnya.
- Murid-Murid Yesus Tidak Setuju dengan Paulus
• Petrus, Yakobus, dan murid-murid asli Yesus masih menjalankan hukum Taurat.
• Dalam Kisah Para Rasul 21:20, Yakobus berkata kepada Paulus:
“Saudara, lihatlah beribu-ribu orang Yahudi telah menjadi percaya, dan mereka semua tetap giat berpegang pada hukum Taurat.”
• Ini menunjukkan bahwa murid-murid asli Yesus masih mengikuti Taurat, sementara Paulus justru mengajarkan ajaran yang berbeda. - Perpecahan Antara Pengikut Yesus dan Ajaran Paulus
• Karena ajaran Paulus yang menghapus hukum Taurat, muncul perpecahan antara Kristen Yahudi (yang tetap mengikuti Taurat) dan Kristen non-Yahudi (yang mengikuti ajaran Paulus).
• Kelompok Kristen Yahudi akhirnya semakin berkurang dan ajaran Paulus menjadi ajaran dominan dalam Kekristenan.
• Gereja-gereja Kristen yang berkembang di Roma dan Yunani mengikuti ajaran Paulus, bukan ajaran murid-murid asli Yesus.
Kesimpulan
1. Paulus sendiri yang mengubah ajaran Perjanjian Lama (Taurat) tanpa perintah langsung dari Yesus.
2. Paulus mengklaim mendapat “wahyu langsung” dari Yesus dalam penglihatan, tetapi tidak ada saksi yang membuktikan hal ini.
3. Murid-murid asli Yesus tidak setuju dengan Paulus dan masih mengikuti hukum Taurat.
4. Akhirnya, ajaran Paulus yang lebih longgar dan tidak mewajibkan hukum Taurat menjadi ajaran utama dalam Kekristenan modern.
Dari perspektif Islam, ini membuktikan bahwa ajaran Yesus yang asli telah diubah oleh Paulus, sehingga Al-Qur’an datang untuk meluruskan ajaran yang benar.