Mengungkap Kebenaran tentang Isa: Mukjizat Bukan Bukti Ketuhanan

3duniaindigo.com

Pernyataan yang diajukan mencoba menghubungkan Yohanes 8:44 dengan Ali ’Imran 3:49 untuk menyimpulkan bahwa Yesus (Isa) harus disembah. Namun, dari sudut pandang Islam, argumen ini mengandung beberapa kesalahan logika dan pemahaman, yang akan dibantah sebagai berikut:

  1. Yohanes 8:44 Tidak Berbicara tentang Umat Islam

Ayat Yohanes 8:44 berbunyi:

“Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.” (Yohanes 8:44)

Dalam konteksnya, Yesus (Isa) dalam Injil sedang berbicara kepada sekelompok orang Yahudi yang menolak ajarannya, bukan kepada umat Islam.
• Islam belum ada pada zaman Yesus, sehingga mustahil ayat ini merujuk kepada umat Islam.
• Justru dalam Islam, orang-orang yang menolak ajaran para nabi-lah yang termasuk dalam golongan yang keras hati dan sesat.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

“Dan barang siapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali ’Imran: 85)

Jadi, Islam bukanlah ajaran iblis, melainkan agama yang menyempurnakan ajaran tauhid yang dibawa oleh para nabi, termasuk Isa (Yesus).

  1. Isa (Yesus) dalam Al-Qur’an Tidak Pernah Mengklaim Sebagai Tuhan

Surah Ali ’Imran 3:49 yang dikutip dalam pernyataan tersebut berbunyi:

“Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (Isa berkata), ‘Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan suatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untukmu dari tanah berbentuk burung, kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah. Dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan penderita kusta, dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah, dan aku memberitahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu orang-orang yang beriman.’” (QS. Ali ’Imran: 49)

Poin utama dari ayat ini adalah:
• Isa hanya utusan Allah, bukan Tuhan.
• Semua mukjizat yang dilakukan Isa bukan karena kekuatannya sendiri, tetapi atas izin Allah.
• Bahkan, nabi-nabi lain seperti Musa dan Ibrahim juga memiliki mukjizat, tetapi mereka tidak disembah sebagai Tuhan.

Allah juga menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa Isa tidak pernah mengklaim ketuhanan:

“Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: ‘Wahai Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan kepada manusia: Jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua Tuhan selain Allah?’ Isa menjawab: ‘Maha Suci Engkau! Tidaklah pantas bagiku mengatakan sesuatu yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya, tentu Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada dalam diriku, dan aku tidak mengetahui apa yang ada dalam diri-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib.’” (QS. Al-Ma’idah: 116)

Jadi, Islam menegaskan bahwa Isa hanyalah seorang nabi dan tidak layak disembah.

  1. Yesus Sendiri dalam Injil Tidak Pernah Mengklaim Sebagai Tuhan

Tidak ada satu pun ayat dalam Injil di mana Yesus secara eksplisit berkata:
• “Aku adalah Tuhan, sembahlah Aku.”

Sebaliknya, Yesus selalu menyebut dirinya sebagai utusan Tuhan:
• Yohanes 17:3
“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.”
• Markus 12:29
“Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.”

Ini sesuai dengan ajaran Islam, bahwa Allah adalah satu, bukan tiga dalam satu (Trinitas).

  1. Mengapa Umat Islam Tidak Menyembah Isa?
    • Islam mengajarkan bahwa Tuhan tidak beranak dan tidak diperanakkan (QS. Al-Ikhlas: 3).
    • Semua nabi hanyalah manusia biasa yang diberikan wahyu, termasuk Isa (Yesus).
    • Menyembah selain Allah adalah syirik, dosa terbesar dalam Islam.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

“Sungguh, telah kafirlah orang-orang yang berkata: ‘Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putra Maryam.’ Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, ‘Wahai Bani Israil, sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu.’ Sesungguhnya barang siapa mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sungguh Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.” (QS. Al-Ma’idah: 72)

Kesimpulan
1. Yohanes 8:44 Tidak Berbicara tentang Umat Islam – Ayat ini merujuk kepada orang-orang Yahudi yang menolak ajaran Yesus, bukan kepada umat Islam.
2. Isa (Yesus) dalam Al-Qur’an Tidak Pernah Mengklaim Sebagai Tuhan – Mukjizatnya terjadi atas izin Allah, bukan karena dia Tuhan.
3. Yesus dalam Injil Sendiri Tidak Pernah Mengklaim Ketuhanan – Ia selalu mengajarkan tauhid dan menyebut Allah sebagai satu-satunya Tuhan.
4. Islam Mengajarkan Bahwa Allah Itu Esa – Menyembah selain Allah adalah kesalahan besar dalam Islam.

Oleh karena itu, dalam pandangan Islam, menyembah Yesus adalah bentuk syirik (menyekutukan Allah), yang merupakan dosa terbesar. Satu-satunya Tuhan yang berhak disembah adalah Allah SWT, sebagaimana diajarkan oleh semua nabi, termasuk Isa Al-Masih.

Scroll to Top