Menjadi Anak Qurrota A’yun: Penyejuk Mata bagi Orang Tua Menurut Al-Qur’an

3duniaindigo.com

Menjadi Anak Qurrota A’yun: Penyejuk Mata bagi Orang Tua Menurut Al-Qur’an

Pendahuluan

Setiap orang tua pasti memimpikan anak yang menjadi kebanggaan, bukan karena kekayaan atau kepandaian semata, tapi karena ketaatannya kepada Allah, akhlaknya yang mulia, dan hidupnya yang penuh berkah. Dalam Al-Qur’an, doa indah ini menjadi dambaan para hamba Allah yang saleh:

“Rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrata a’yunin waj‘alnaa lil muttaqiina imaamaa.”

“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyejuk hati (qurrota a’yun), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”

(QS. Al-Furqan: 74)

Namun, bagaimana caranya agar kita — sebagai anak — bisa menjadi penyejuk mata bagi orang tua kita? Apakah hanya dengan berprestasi? Apakah hanya dengan menyenangkan hati mereka?

Artikel ini akan membahas langkah-langkahnya secara islami, berdasar Al-Qur’an, hadits, dan kisah para sahabat.

Apa Arti “Qurrota A’yun”?

Secara bahasa, “qurrota a’yun” berarti sesuatu yang menyejukkan mata dan hati — sesuatu yang jika dipandang akan menenangkan, membahagiakan, dan menenteramkan jiwa.

Menurut para ulama, anak yang menjadi qurrota a’yun bagi orang tua adalah:

Anak yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya Anak yang memiliki akhlak yang mulia Anak yang mendoakan dan menghormati orang tuanya Anak yang kelak menjadi pemimpin dalam kebaikan

Bagaimana Caranya Menjadi Penyejuk Mata Orang Tua?

Berikut adalah 7 langkah nyata dan Islami untuk menjadi qurrota a’yun yang sejati:

1. Taat kepada Allah dan Menjaga Salat

Anak yang menjaga ibadahnya adalah anak yang akan menenangkan hati orang tuanya, meski mereka tidak selalu bisa mengawasi.

“Perintahkan anakmu untuk salat saat usia 7 tahun, dan pukullah (dengan lembut) jika mereka tidak melaksanakannya saat berumur 10 tahun.”

(HR. Abu Dawud)

✔️ Tips praktis:

Jangan tunggu disuruh salat. Biasakan baca Al-Qur’an meski sedikit. Tunjukkan bahwa kita salat bukan karena diminta, tapi karena cinta.

2. Doakan Kedua Orang Tua

Salah satu ciri anak saleh adalah mendoakan orang tuanya, bahkan setelah mereka wafat.

“Jika manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga: … anak saleh yang mendoakannya.”

(HR. Muslim)

✔️ Ucapkan doa sederhana setiap habis salat:

“Rabbighfirli waliwaalidayya warhamhuma kamaa rabbayaanii shaghiraa.”

(Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku…)

3. Lembut dalam Bicara dan Bersikap

Allah melarang kita berkata kasar kepada orang tua:

“Maka sekali-kali jangan engkau berkata ‘ah’ kepada keduanya…”

(QS. Al-Isra: 23)

✔️ Ucapkan:

“Terima kasih, Ma.” “Maaf ya Ayah.” Jangan membentak, sekalipun merasa benar.

4. Membantu dan Meringankan Beban Orang Tua

Bantu pekerjaan rumah, jaga adik, atau cukup tidak membebani mereka dengan perilaku buruk, sudah menjadi bentuk kebaikan.

“Sesungguhnya di antara sebaik-baik amal adalah membahagiakan orang tua.”

(HR. Thabrani)

✔️ Ambil inisiatif untuk membantu, tanpa harus diminta.

5. Rajin Menuntut Ilmu dan Menjadi Anak yang Bermanfaat

Nabi ﷺ bersabda:

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.”

(HR. Ahmad)

✔️ Jangan hanya kejar nilai, tapi niatkan belajar sebagai ibadah dan cara mengangkat derajat orang tua.

6. Menjaga Akhlak dan Nama Baik Keluarga

Jangan jadi anak yang dikenal tukang bohong, tukang marah, atau suka ribut. Jadilah pribadi yang membuat orang tua merasa bangga dan dihormati karena anaknya.

✔️ Akhlak itu mahal. Mulailah dari:

Ramah kepada tetangga. Tidak membuat masalah di sekolah atau kampus. Taat aturan dan jujur.

7. Menjadi Teladan bagi Keluarga dan Orang Lain

Ayat QS. Al-Furqan:74 ditutup dengan permintaan agar anak dan orang tua sama-sama menjadi pemimpin bagi orang-orang bertakwa. Artinya, tidak cukup hanya baik untuk diri sendiri, tapi juga mengajak orang lain dalam kebaikan.

✔️ Ajak teman salat, ingatkan keluarga, dan bersikap baik di media sosial.

🌈 Kesimpulan: Qurrota A’yun Itu Dicapai, Bukan Diberi

Penyejuk mata bukanlah gelar yang muncul otomatis sejak lahir. Ia adalah hasil dari perjuangan, kesadaran, dan tekad untuk taat kepada Allah dan berbuat baik kepada orang tua.

Anak yang menjadi qurrota a’yun bukan hanya membuat bangga orang tua di dunia, tapi juga menjadi investasi abadi di akhirat.

📖 “Wahai anakku, dirikanlah salat, suruhlah berbuat yang ma’ruf dan cegahlah dari yang munkar, dan bersabarlah atas apa yang menimpamu…”

(QS. Luqman: 17)

Penutup

Mari kita mulai hari ini dengan niat:

“Ya Allah, jadikanlah aku anak yang menjadi qurrota a’yun bagi orang tuaku.”

Jika setiap anak di dunia memiliki niat ini, insyaAllah dunia akan dipenuhi generasi yang taat, lembut, dan menjadi pemimpin dalam kebaikan.

Scroll to Top