Mukjizat Nabi Muhammad ﷺ: Jawaban atas Kritik dan Kesalahpahaman

3duniaindigo.com

Pendahuluan

Banyak kalangan non-Muslim, baik dari latar belakang sekuler maupun Kristen, mengajukan pertanyaan kritis terhadap kenabian Muhammad ﷺ. Pertanyaan ini biasanya seputar:

Kenapa Nabi Muhammad ﷺ tidak disebut secara eksplisit dalam kitab-kitab sebelumnya? Kenapa mukjizat beliau tidak kasat mata seperti mukjizat Nabi Musa atau Nabi Isa? Apakah benar tidak ada jaminan keselamatan dalam Islam selain mati syahid? Mengapa Allah menurunkan wahyu terakhir melalui Muhammad ﷺ dan bukan sebelumnya? Mengapa Allah tidak boleh disebut “Bapa” dalam Islam?

Artikel ini menjawab semua pertanyaan tersebut secara ilmiah dan bijak, mengacu pada sumber utama Islam (Al-Qur’an dan hadits), serta literatur keagamaan lainnya jika relevan.

Bagian 1: Mukjizat Nabi Muhammad ﷺ – Lebih dari Sekadar Fenomena Fisik

Apa Itu Mukjizat?

Mukjizat (mu‘jizah) secara bahasa berasal dari kata “‘ajaza” (عجز) yang berarti melemahkan. Secara istilah, mukjizat adalah kejadian luar biasa yang terjadi pada tangan para nabi, sebagai bukti atas kenabian mereka, dan tidak dapat ditandingi oleh manusia biasa.

Mukjizat Terbesar Nabi Muhammad ﷺ: Al-Qur’an

“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan terhadap apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal Al-Qur’an itu…”

(QS. Al-Baqarah: 23)

Mukjizat terbesar Nabi Muhammad ﷺ bukan petir atau laut terbelah, tapi Al-Qur’an—kitab suci yang tak berubah hingga hari ini, dalam bahasa aslinya, dan tetap tak tertandingi oleh karya sastra manapun, bahkan oleh penyair Arab masa jahiliyah sekalipun.

Keistimewaan Al-Qur’an sebagai mukjizat:

Tidak berubah sejak diturunkan (QS. Al-Hijr: 9) Menantang siapa saja membuat tandingannya (QS. Yunus: 38) Memuat ilmu, hukum, dan petunjuk hidup sepanjang masa

Mukjizat Fisik Nabi Muhammad ﷺ

Walau mukjizat terbesar beliau bersifat intelektual dan spiritual, bukan berarti tidak ada mukjizat fisik. Berikut beberapa mukjizat nyata beliau:

1. Peristiwa Isra’ dan Mi’raj

Dalam waktu satu malam, beliau diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu naik ke langit. Dalil: QS. Al-Isra’:1 Saksi: Rasul menyebutkan rincian tempat-tempat di Baitul Maqdis yang bahkan orang Arab waktu itu belum tahu.

2. Air Keluar dari Jari-Jari Tangan

Hadits Sahih Bukhari dan Muslim: Ketika para sahabat kehausan, Rasulullah ﷺ meletakkan tangan ke bejana, dan air memancar dari jari-jarinya sehingga cukup untuk semua pasukan.

3. Bulan Terbelah

QS. Al-Qamar: 1–2: “Telah dekat kiamat dan bulan telah terbelah.” Disaksikan oleh banyak orang di Mekah, bahkan sebagian kafir Quraisy mengakui fenomena ini namun tetap mengingkarinya.

4. Makanan yang Berkah dan Tidak Habis

Makanan yang cukup untuk satu orang menjadi cukup untuk ratusan orang, dalam banyak riwayat.

5. Pohon yang Tunduk dan Bersaksi

Pohon bergerak menghampiri Nabi ﷺ atas izin Allah dan memberikan kesaksian kenabian beliau.

Bagian 2: Nubuat Muhammad ﷺ dalam Kitab-Kitab Sebelumnya

Dalam Taurat (Perjanjian Lama)

“Aku akan membangkitkan bagi mereka seorang nabi dari antara saudara-saudara mereka, seperti engkau (Musa). Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.”

(Ulangan 18:18)

Nabi “dari antara saudara mereka” mengacu pada keturunan Ismail, bukan Ishaq. “Seperti engkau (Musa)” – Muhammad ﷺ lebih mirip Musa daripada Yesus, secara historis, sosial, dan legal (sama-sama membawa syariat lengkap).

Dalam Injil (Perjanjian Baru)

“Namun demikian Aku berkata benar kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu; tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.”

(Yohanes 16:7)

“Penghibur” (Yunani: Parakletos) – ditafsirkan banyak ulama sebagai nubuat tentang Nabi Muhammad ﷺ. Muhammad ﷺ datang membawa kebenaran, menegaskan ajaran tauhid, dan menyempurnakan risalah sebelumnya.

Bagian 3: Tentang Keselamatan – Pandangan Islam

Pertanyaan:

“Dalam Islam tidak ada jaminan pasti masuk surga selain mati syahid. Bukankah Allah seharusnya Maha Pengasih dan memberi jaminan seperti dalam Kristen?”

Jawaban Islam

Jaminan surga dalam Islam ada, tetapi disertai iman dan amal:

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih, mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.”

(QS. Al-Baqarah: 82)

Mati syahid hanyalah salah satu bentuk keutamaan — bukan satu-satunya jalan ke surga. Islam memadukan kasih sayang Allah dengan keadilan-Nya: Tidak ada keselamatan otomatis tanpa usaha (QS. Al-Zalzalah: 7-8) Tapi kasih Allah juga sangat luas (QS. Az-Zumar: 53)

Bagian 4: Kenapa Wahyu Terakhir Lewat Nabi Muhammad ﷺ?

❓“Mengapa Allah menunggu hingga Muhammad ﷺ untuk menyampaikan wahyu terakhir?”

Jawaban Islam

Allah menurunkan wahyu bertahap, sesuai dengan kondisi umat manusia (QS. Al-Ma’idah: 48) Muhammad ﷺ datang di saat: Bahasa Arab mencapai puncaknya (menjaga orisinalitas wahyu) Peradaban mulai terkoneksi global (menandai risalah universal)

Bagian 5: Mengapa Allah Tidak Disebut “Bapa” dalam Islam?

Jawaban Islam

Allah dalam Islam tidak menyerupai makhluk:

“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia.”

(QS. Asy-Syura: 11)

Kata “Bapa” bisa menimbulkan kesalahpahaman antropomorfik (menyamakan Allah dengan manusia). Islam menekankan bahwa Allah Maha Dekat:

“Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.”

(QS. Qaf: 16)

Tapi kedekatan ini bukan karena relasi darah, melainkan karena rahmat dan ilmu Allah yang meliputi segalanya.

jadi? : Kesempurnaan Kenabian Muhammad ﷺ

Muhammad ﷺ membawa syariat final, menyempurnakan ajaran Nabi Ibrahim, Musa, dan Isa ‘alaihimussalam. Mukjizat terbesar beliau — Al-Qur’an — bersifat abadi, global, dan intelektual, sesuai kebutuhan akhir zaman.

Scroll to Top