Injil Barnabas adalah sebuah kitab yang kontroversial dan tidak termasuk dalam kanon Alkitab Kristen. Kitab ini sering dikaitkan dengan perspektif Islam tentang Yesus (Isa) dan bertentangan dengan ajaran Perjanjian Baru dalam Alkitab.
Isi Bab 41 dalam Injil Barnabas (terjemahan bebas):
Dalam bab ini, dikatakan bahwa Adam, setelah jatuh ke dalam dosa karena memakan buah terlarang, menangis dan berdoa kepada Tuhan untuk pengampunan. Tuhan kemudian berbelas kasih dan menjanjikan pengampunan melalui seorang utusan yang akan datang, yang sering diidentifikasi dalam Injil Barnabas sebagai Nabi Muhammad, bukan Yesus Kristus seperti dalam ajaran Kristen.
Beberapa Poin Utama dari Bab 41:
1. Adam Menyesali Dosanya
• Adam berdoa kepada Tuhan dengan penuh penyesalan setelah diusir dari Firdaus.
2. Tuhan Menjanjikan Seorang Utusan di Masa Depan
• Tuhan memberi Adam wahyu bahwa seorang nabi akan datang sebagai rahmat bagi dunia.
3. Nama Nabi yang Akan Datang
• Disebutkan bahwa nama nabi ini adalah Muhammad, yang bertentangan dengan ajaran Kristen yang percaya bahwa Yesus adalah Sang Mesias dan penyelamat dunia.
Kontroversi Injil Barnabas
• Injil ini tidak diakui oleh gereja Kristen karena bertentangan dengan ajaran Alkitab.
• Injil ini memiliki banyak perbedaan dengan kitab-kitab Injil yang diakui dalam Perjanjian Baru (Matius, Markus, Lukas, Yohanes).
Kesimpulan
Bab 41 dari Injil Barnabas menggambarkan kisah Adam yang bertobat dan menerima janji dari Tuhan tentang seorang nabi di masa depan, yang disebut bernama Muhammad. Namun, kitab ini tidak diakui sebagai bagian dari Alkitab oleh umat Kristen karena bertentangan dengan ajaran Yesus sebagaimana yang diajarkan dalam Injil kanonik.